Dodi Triono Korban Pembunuhan Sadis Pulomas Kenal Banyak Pejabat

Dodi dikenal sebagai pengusaha sukses dan memiliki jaringan luas dengan pejabat.

oleh Nanda Perdana PutraAndrie Harianto diperbarui 27 Des 2016, 18:59 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 18:59 WIB
20161227- Proses Evakuasi Korban Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas-Jakarta- Faizal Fanani
Petugas membawa keluar jenazah pembunuhan di Pulogadung, Jakarta, Selasa (27/12). Sebanyak 11 orang menjadi korban, enam di antaranya meninggal dunia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dodi Triono (59) ditemukan tewas di kamar mandi berukuran 2x1 meter di kediamannya di Jalan Pulomas Utara No 7A, Jakarta Timur. Ada lima jasad lain yang ditemukan bersama pengusaha sekaligus arsitek tersebut.

Jasad Dodi dan lima orang ditemukan Selasa (27/12/2016). Selain enam orang tewas, lima orang dinyatakan kritis. Penyebabnya karena mereka kekurangan oksigen setelah sekitar 17 jam disekap di dalam kamar mandi tanpa ventilasi.

Di mata Abdul Ghani, Ketua RW 16, Dodi adalah tokoh masyarakat sekitar. "Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Dodi punya jaringan luas ke kalangan pejabat," kata Ghoni.

Ghani menyebut, Dodi pernah mengundang Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan Camat Pulogadung ke rumahnya.

Dihubungi terpisah, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengakui bahwa Dodi merupakan tokoh masyarakat di Pulomas. Dia juga mengakui pernah bertandang ke kediaman Dodi di Pulomas untuk jamuan makan malam.

"Saya dan camat pernah berkunjung, pas keliling-keliling. Kebetulan yang bersangkutan tokoh di sekitar situ. Kami makan bersama dan saya foto-foto saja nempel di mobilnya," kata Bambang.

Berdasarkan data kepolisian, enam korban meninggal dunia adalah pemilik rumah Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16/anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9/anak Dodi), Amel (teman anak Dodi), Yanto (sopir), dan Tasrok (40/sopir).

Lima korban yang masih hidup adalah Emi (41), Zanetta Anette Kslila (13), Santi (22) yang merupakan pembantu, Fitriani (23), dan Windy (23).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengaku belum mengetahui apakah motif peristiwa tersebut terkait dengan perampokan atau dugaan lain. Namun dipastikan, kondisi seluruh ruangan di rumah tersebut berantakan.

"Kami belum bilang perampokan, motifnya masih kami dalami. Benda-benda yang hilang sedang kita tanyakan ke korban yang selamat, karena kita tidak tahu barang-barang yang hilang itu apa saja," ujar Iriawan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/12/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya