Liputan6.com, Jakarta - Bumi Nangroe Aceh Darusalam 7 Desember 2016, kembali diguncang gempa hebat, lebih dari belasan ribu bangunan rusak parah, puluhan ribu jiwa terpaksa diungsikan dan yang lebih memprihatinkan lagi 103 korban jiwa dinyatakan melayang akibat peristiwa ini.
Kawasan di Pidie Jaya Aceh, kini berubah menjadi puing reruntuhan beton bangunan, gempa dengan kekuatan 6,6 SR yang terjadi rabu pagi 7 Desember 2016 meluluhlantahkan hampir seluruh bangunan pasar. Pusat gempa didarat dengan kedalaman 10 Km, menjadikan Kabupaten Pidie Jaya menjadi salah satu wilayah yang menjadi terdampak.
Kabupaten tetangga seperti Pidie dan Bireun ikut pula merasakan gempa hebat ini, belasan ruko di Pasar Meredeu, kondisinya sudah tidak berbentuk lagi, sebagian warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang dagangannya.
Advertisement
Bahagia Agani, salah satu pemilik toko yang menjual alat tulis dan perlengkapan buku pelajaran hanya bisa menyelamatkan sisa-sisa barang yang ada, kerugian yang ia alami mencapai satu miliar.
Kejadian ini tentu sangat mengagetkan seluruh warga Aceh, total bangunan yang rusak mencapai 11.668 itu, belum termasuk bangunan lain seperti puluhan musala dan masjid. Jumlah Korban yang mengalami luka-luka mencapai 857 jiwa, 157 jiwa diantaranya mengalami luka berat.
Gempa yang terjadi di Pidie Aceh, menjadi gempa yang terbesar di Aceh dalam kurun satu tahun ini. Gempa ini sekaligus membuka kembali ingatan, Bencana Gempa Tsunami Aceh pada 2004 lalu.
Bagaimana kondisi Bumi Aceh sekarang serta proses evakuasi para korban yang selamat hingga perbaikan bangunan? Simak kisah selengkapnya dalam Sigi SCTV edisi Minggu (8/1/2017) dibawah ini.