Komentar JK Terkait Dugaan Aliran Dana Bachtiar Nasir ke ISIS

Meski demikian, JK kembali meyakini, tidak ada gunanya orang Indonesia (Bachtiar Nasir) membantu ISIS.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Feb 2017, 06:25 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2017, 06:25 WIB
Bachtiar Nasir
Bachtiar Nasir

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut ada bukti penarikan dana dari rekening Yayasan Keadilan untuk Semua sebesar Rp 1 miliar yang mengalir ke Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir.

Sebagian dari Rp 1 miliar itu, jika dilihat dari slip bukti transfer, mengarah ke Turki. Polri masih menyelidiki aliran dana tersebut. Sebab, lanjut dia, ada media internasional yang menyebutkan uang itu diberikan kepada satu kelompok radikal di Suriah.

Terkait hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) meragukan ada aliran dana yang diduga dari Bachtiar Nasir untuk membantu kelompok radikal di Suriah atau dikaitkan dengan ISIS.

"Ini proses hukum yang berjalan. Tapi sangat tidak logis, orang-orang di Indonesia membantu ISIS. ISIS itu pada waktunya suatu organisasi, katakanlah dianggap teroris paling kaya, ngapain dibantu-bantu. Dia punya sumber minyak tapi sudah dibom, tapi pada waktu itu dia sangat kaya. Bahkan gudang uangnya dibom juga. Jadi apa urusannya Indonesia kirim ISIS itu," kata JK di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat 24 Februari 2017.

Dia tak menampik memang ada masalah sosial di Timur Tengah. Meski demikian, JK kembali meyakini, tidak ada gunanya orang Indonesia membantu ISIS.

"Di Timur Tengah itu banyak masalah, ada pengungsi yang sulit makan. Saya tidak tahu, pasti saya yakin tidak ada gunanya membantu ISIS, buat apa? Mereka lebih kaya dari orang yang ingin membantu," tandas JK soal Bachtiar Nasir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya