Dirut Baru Pertamina Harus Lebih Kompetitif di Industri Migas

Anggota Komisi VII DPR RI Rofi Munawar mengatakan Direktur Utama Baru Pertamina harus mampu membawa perusahaan lebih efisien dan kompetitif.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mar 2017, 10:57 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 10:57 WIB
Dirut Baru Pertamina Harus Lebih Kompetitif di Industri Migas
Anggota Komisi VII DPR RI Rofi Munawar mengatakan Direktur Utama Baru Pertamina harus mampu membawa perusahaan lebih efisien dan kompetitif.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI Rofi Munawar mengatakan penunjukan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru oleh Dewan Komisaris harus mampu membawa perusahaan tersebut lebih efisien dan kompetitif. Selain itu sejumlah tantangan menanti ditengah industri migas yang masih belum bergairah. 

"Dirut yang baru akan menghadapi tantangan yang tidak ringan, selain harus meningkatkan kolektifitas kerja secara internal. Disisi lain, dituntut secara eksternal terampil menghadapi kondisi industri migas yang masih lesu dan semakin kompetitif di tingkat global, " jelas Rofi dalam rilisnya, Minggu, (19/03).

Legislator asal Jawa Timur Ini menambahkan, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan oleh Elia Massa Manik sebagai direktur PT Pertamina. Di sektor Hulu, kinerja eksplorasi yang telah dicapai sepanjang Tahun 2016 harus dipertahankan dan ditingkatkan secara maksimal. Terlebih, secara nasional kinerja eksplorasi migas mengalami stagnasi dalam beberapa tahun terakhir.

Adapun di sektor hilir, pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan Bahan Bakar Minyak (BBM) harus diimbangi dengan diversifikasi produk yang beragam dan pola distribusi yang semakin baik. Belum lagi persoalan revitalisasi kilang minyak dan perbaikan tata niaga BBM.

Politisi PKS ini berpesan agar Elia mampu membuktikan bahwa dirinya bisa fokus dalam mendorong peningkatan kinerja perusahaan. Tidak boleh terjebak kepada kepentingan non korporasi. Mengingat pertamina selama Ini merupakan salah satu badan usaha milik pemerintah yang strategis, karena memiliki aset dan profit yang lebih besar dibandingkan badan usaha lain.

"Pertamina harus mampu memantaskan dirinya menjadi perusahan yang mampu menjadi back bone (tulang punggung) energi migas nasional. Hal itu bisa terwujud sepanjang perusahaan tersebut fokus pada visi dan strategi yang sudah ditetapkan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia pada 2025," tegas Rofi.

Sebagai Informasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan pada hari Jumat, (16/3) Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Dwi Soetjipto, yang diberhentikan pada 3 Februari 2017.

Elia Massa Manik sebelumnya menjabat Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III. Pengangkatan Elia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-52/MBU/03/2017 yang diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultan Gatot Trihargo dan disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (16/03) lalu.

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya