Respons Kapolda Banten Soal Heboh Isu Penculikan Anak

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri bila ada orang dengan gelagat mencurigakan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 28 Mar 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2017, 19:30 WIB
Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo
Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Banten - Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat tidak termakan isu penculikan anak yang marak tersebar melalui aplikasi obrolan atau media sosial. Jenderal bintang satu ini memastikan kabar penculikan anak dan jual beli organ tubuh adalah hoax.

"Sampai saat ini belum ada (penculikan anak). Pemasangan spanduk imbauan dan maklumat kapolres-kapolres (agar waspada) dan ini saya minta untuk terus disosialisasikan di masyarakat," kata Sigit Prabowo melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Selasa (28/03/2017).

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri bila ada orang yang dicurigai atau menunjukan gelagat mencurigakan, agar tidak main hakim sendiri.

"Segera dilaporkan ke petugas terdekat untuk ditindaklanjuti oleh petugas," kata Sigit.

Isu penculikan dengan modus penjualan organ tubuh, beredar di beberapa daerah, termasuk di DKI Jakarta. Hal ini, menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Terkait hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan isu tersebut bohong.

"Saya cek ke Manado, cek juga ke Polda Metro Jaya, karena ini berkembang juga di Jakarta, itu kita cek, hoax," ucap Tito di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017).

Di sisi lain, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh di kantornya menuturkan, beberapa isu yang tersebar di media sosial dan menjadi viral, kebanyakan hoax. Sehingga, tak layak untuk menjadi viral.

"Perlu kami sampaikan, termasuk konten yang di media sosial. Ada beberapa yang benar, ada yang tidak layak diviralkan. Banyak hoax," jelas Asrorun.

Asrorun mengatakan, hal ini harus segera dihentikan karena bisa menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat. Dia mengimbau, jika memang ada penculikan, sebaiknya langsung dilaporkan ke penegak hukum.

"Isu kasus penculikan anak, ini menyebabkan ketakutan. Kalau ada kasus, dilempar saja ke penegak hukum," tutur dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya