Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto tak mau menjelaskan terkait foto Muhammad Al Khaththath dan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan - Sandiaga Uno yang beredar di jejaring sosial. Al Khaththath ditangkap dan ditahan terkait kasus dugaan makar pada 31 Maret 2017.
"Dengan jelas kita tidak boleh makar. Nanti, gue dibilang suruh makar lagi. Peace, damai," kata Prabowo sembari mengacungkan tiga jari di DPP Gerindra, Jakarta, Sabtu (1/4/2017).
Baca Juga
Meski demikian, dia mengatakan, seharusnya, orang yang membela kehormatan, keadilan, tak bisa dikatakan makar.
Advertisement
"Pendapat saya, membela hak kehormatan, keadilan, tidak bisa dikatakan makar. Dan selama sejarah manusia, tidak pernah ketidakadilan menang. Pasti keadilan yang menang," ucap Prabowo.
Polisi menangkap koordinator aksi 31 Maret Muhammad Al Khaththath, pada Jumat 31 Maret dini hari. Penangkapan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) bersamaan empat orang lainnya karena dugaan upaya makar.
Sementara itu, di media sosial beredar foto yang menunjukkan Al Khaththath bersama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atau pasangan Anies-Sandiaga dalam suatu acara.
Dalam foto yang menjadi viral di jejaring sosial tersebut tertulis keterangan: "Gatot Saptono alias Al Khaththath Timses Anies-Sandi yang sebarkan spanduk tolak jenazah muslim".
Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Mardani Ali Sera mengatakan, foto tersebut diambil di rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Beliau hadir dan baca shalawat. Itu di rumah Pak Prabowo. Mungkin beliau tamu di sana. Saya tahu beliau (Al Khaththath), tapi tidak tahu beliau kenal saya atau tidak," ucap Mardani.
Mardani menegaskan, Al Khaththath bukan bagian dari tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies-Sandiaga.
"Kalau mendukung mungkin, tapi timses tidak. Kayaknya (foto itu) kumpulan para ulama yang ingin diskusi dengan paslon. Beberapa yang di foto di putaran satu tidak mendukung Mas Anies," ujar Mardani dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat 31 Maret 2017.