Kisah Gubernur Ali Sadikin Gebrak Meja Rapat dan Pecat PNS Bolos

Tak hanya tegas dan keras, Bang Ali juga dikenal sangat disiplin, terutama soal ketepatan waktu.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 04 Apr 2017, 19:11 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2017, 19:11 WIB
soekarno-ali-sadikin-131220c.jpg
Presiden pertama RI Bung Karno saat melantik Ali Sadikin Sebagai Gubernur DKI Jakarta (Liputan6.com/Bang Ali; Demi Jakarta 1966-1977)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Ali Sadikin tak bisa lepas dari sejarah pembangunan Jakarta. Sebagai orang yang pernah memimpin DKI Jakarta selama dua periode, Bang Ali, sapaan Ali Sadikin, dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas kepada siapa pun yang dianggap melanggar aturan.

Sikap keras dan tegas Bang Ali rupanya juga dirasakan oleh para bawahannya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta saat itu. Tak hanya tegas dan keras, Bang Ali juga dikenal sangat disiplin, terutama soal ketepatan waktu.

Dalam Buku Bang Ali Demi Jakarta: 1966-1977 yang disusun oleh Ramadhan KH, Bang Ali mengisahkan bagaimana dia sangat marah saat bawahannya datang terlambat ketika rapat pimpinan dinas digelar.

"Waktu saya lihat kursi banyak yang kosong. Kemarahan tidak bisa saya tahan," ujar Bang Ali.

Belum saja rapat dimulai, Bang Ali langsung melampiaskan kegeramannya dengan menggebrak meja selama beberapa kali.

"Brakk..Brakk..!"

Gebrakan meja Bang Ali membuat pimpinan dinas yang hadir kaget dan menciut. Setelah menggebrak meja, jenderal marinir itu tak banyak berkata-kata. Tatapannya saat itu tajam menyoroti beberapa pimpinan yang dianggapnya bertanggung jawab atas kejadian itu. 

"Siapa yang bertanggung jawab?" ucap Ali Sadikin dengan suara keras.

Beberapa saat suasana hening. Namun, tak lama salah seorang pimpinan dinas, bernama Suwondo, mengacungkan jari. "Saya yang bertanggung jawab Pak," ucap Suwondo.

Sikap Suwondo yang mengakui kesalahannya itu membuat amarah Bang Ali sedikit mereda. Sikap itu justru diapresiasi. Kendati melakukan kesalahan, Bang Ali mengaku menghormati sikap bawahannya itu.

Pecat PNS Mangkir

Tak hanya soal ketepatan waktu, Bang Ali juga keras terhadap jajaran PNS DKI yang bolos dan mangkir dari tugas. Dia bahkan mengatakan, sejak insiden gebrakan di meja rapat terjadi, sebanyak 14 PNS disanksi. Dua di antaranya bahkan dipecat.

"Saya tak segan mencopot mereka yang tidak benar bekerja, yang bolos, yang ngompreng. Saya bahkan tak segan memecat orang pajak jika kedapatan mempersukar bayar pajak," ujar Bang Ali.

Kendati keras dengan bawahannya, di sisi lain Gubernur DKI Jakarta ke-9 itu cukup memperhatikan nasib bawahannya yang dianggap belum sejahtera.

Salah satu upaya yang dilakukan Bang Ali yaitu mengangkat 6 ribu pekerja lepas menjadi berstatus PNS.

Sebagai bentuk penghormatan kepada mereka, Bang Ali bahkan menggelar acara seremonial yang cukup meriah saat acara mengangkat ribuan pekerja yang dibayar harian itu.

"Kasihan saya melihat mereka. Mereka bekerja puluhan tahun, tapi masih berstatus pekerja harian. Karena itu saya tetapkan (lantik) mereka dalam sebuah upacara, supaya mereka mempunyai harga diri," kata Bang Ali.

Ali Sadikin merupakan pensiunan letnan jenderal KKO-AL (kini Marinir) yang ditunjuk Presiden Sukarno menjadi Gubernur Jakarta pada 1966.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, serta Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya