Cegah Massa Tamasya Al Maidah, Polisi Jaga Perbatasan di Pantura

Polisi melakukan penyekatan jalur Pantura disetiap perbatasan hingga pintu terakhir masuk Tol Brebes Timur (Brexit).

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 18 Apr 2017, 09:18 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 09:18 WIB
pantura
Polisi antisipasi massa yang akan berangkat ke Jakarta dengan menggelar penyekatan di Jalur Pantura Brexit, Senin (17/4/2017) malam. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Jajaran kepolisian di wilayah Pantai Utara (Pantura) Barat pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB mulai melakukan penyekatan massa dari beberbagai daerah yang akan bergerak ke Jakarta.

Personel kepolisian yang dikerahkan terdiri satuan-satuan di wilayah Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Tegal hingga Kabupaten Brebes.

Hal itu dilakukan menyusul Maklumat Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada Kapolda di seluruh Indonesia yang melarang massa datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi Tamasya Al-Maidah pada Rabu 19 April 2017 besok.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, jajaran kepolisian telah mulai melakukan penyekatan jalur Pantura disetiap perbatasan hingga pintu terakhir masuk Tol Brebes Timur (Brexit).

Sasaran penyekatan dan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan yakni, mobil pribadi, bus dan mobil ukuran sedang yang hendak menuju ke wilayah barat (Jakarta).

Satu per satu kendaraan yang diperiksa selain diminta menunjukan surat-surat kendaraan bermotor dan SIM juga memeriksa para penumpang di dalamnya beserta barang bawaan penumpang.

Kabag Ops Polres Brebes Kompol Supriyadi mengatakan, ada indikasi sejumlah warga di Pantura akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi Tamasya Al-Maidah.

"Informasi awal ada indikasi warga Pantura Batang dan Pekalongan akan berangkat ke Jakarta menggunakan mobil pribadi. Makanya sasaran kami untuk diperiksa mobil kecil, travel dan bus," ucap Supriyadi disela-sela penyekatan massa di pintu Tol Brexit.

Adapun fokus penyekatan di pintu Tol Brexit, karena pintu tol ini menjadi gerbang terakhir untuk menuju ke Ibu Kota dengan jarak tempuh hanya 4 jam saja.

"Intinya kami pihak kepolisian tidak akan segan-segan menindak tegas jika ada sekelompok massa dengan tujuan mencampuri pelaksanaan Pilkada DKI. Dan juga Penyekatan ini akan terus dilakukan sampai Selasa malam," kata Supriyadi.

 

Polisi Sasar Terminal Bus

 

Langkah serupa sebelumnya juga dilakukan jajaran Polres Tegal Kota. ‎Mereka memperketat akses masuk di wilayahnya. Pemantauan dilakukan di Jalur Pantura Kota Tegal.

Kapolres Tegal Kota AKBP Semmy Ronny Thabaa mengungkapkan, pengawasan akses jalan masuk dilakukan di dua lokasi, yakni di terminal bus dan Kaligangsa di perbatasan Kota Tegal dan Kabupaten Brebes.

"Penyekatan kita lakukan di wilayah perbatasan Kaligangsa. Sementara itu, juga mengimbau pada penumpang di terminal," jelas Semmy.

Dia menerangkan, pihaknya berupaya seminimal mungkin agar tidak ada mobilisasi massa dari Kota Tegal menuju Jakarta. Hal ini sesuai dengan Maklumat bersama yang telah dikeluarkan Polda Metro, KPU dan Bawaslu DKI Jakarta.

"Kami hanya melakukan upaya tindak lanjut, agar tidak ada mobilisasi dari daerah ke Jakarta karena dinilai rawan. Jadi, kami minta kepada warga yang tidak mempunyai kepentingan atau hak pilihnya agar tidak usah datang," tegas Semmy.

Sementara selain pemantauan, petugas juga memeriksa kendaraan maupun para penumpangnya. Petugas juga memeriksa identitas serta tujuan, termasuk mensosialisasikan terkait maklumat tersebut.

"Ini untuk menjaga kondusivitas keamanan, di mana jika ada rombongan atau warga yang tidak jelas kepentingannya, maka diimbau untuk tidak berbondong-bondong dan kembali di daerah masing-masing," pungkas mantan Kapolres ‎Nabire itu.


*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta dari tiga lembaga survei di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya