Liputan6.com, Solo - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pasar Klewer setelah ludes terbakar pada 2014. Pasar Klewer merupakan salah satu ikon Solo. Meski berstatus pasar tradisional, Jokowi ingin pasar ini tidak kalah pelayanannya dengan pusat perbelanjaan modern.
"Pasar Klewer harus menjadi pasar tradisional modern dan aman. Pelanggan dan pembeli datang aman, tidak ada yang kecopetan. Tertib, nyaman, bisa tawar-menawar dengan pedagang karena ini ciri khas Pasar Klewer, juga keramahan dari pedagang, kualitas produk yang dijual, dan harga yang terjangkau," kata Jokowi di lokasi, Jumat (21/4/2017).
Baca Juga
Pasar ini memang sudah tersohor namanya sejak lama. Tidak hanya menjual produk asli Solo, Pasar Klewer juga menjual produk dari beberapa daerah lain, seperti Sragen, Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Jepara, dan Cirebon.
Advertisement
"Ini menampung produk-produk rakyat untuk dipasarkan, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor," imbuh dia.
Jokowi juga berpesan kepada pedagang dan pengelola agar menjaga pasar dengan baik. Ia ingin pasar dirawat dengan baik agar bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan lain.
"Saya titip betul-betul, sekarang ini ada 1.713 kios dan pelataran yang bisa menampung lebih dari seribu pedagang. Tolong kita rawat, kita jaga, pasar ini agar bersih seperti yang kita lihat sekarang ini," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ingat betul bagaimana Wali Kota Solo FX Rudi Rudyatmo berkali-kali menayakan penyelesaian revitalisasi pasar. Pembangunan kembali Pasar Klewer memang menggunakan APBN dan APBD Kota Solo.
"Karena APBN kita digunakan dari Sabang sampai Merauke. Harus dibagi-bagi agar semua mendapatkan. Akhirnya Pak Rudi (Wali Kota Solo) menyampaikan APBD bisa kira-kira 10 persennya, Rp 16 miliar. APBN menanggung sisanya, tapi ternyata habisnya juga banyak sekali," ucap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini memastikan revitalisasi serupa tidak hanya dilakukan untuk Pasar Klewer, tapi seluruh pasar di Indonesia.
"Di Papua ada, Aceh ada, tadi beberapa di Jawa Tengah yang juga terbakar memang belum dapat jatah saja. Syukur nanti dari APBD provinsi sudah bisa tangani. Artinya, APBN akan kita geser ke tempat-tempat yang memang membutuhkan," jelas Jokowi.
Tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.