JK: Hasil Kongres Ekonomi Umat Jangan Hanya Jadi Niat

Menurut JK, suatu negara apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan jadi masalah besar

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Apr 2017, 14:11 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 14:11 WIB
Devira Prastiwi/Liputan6.com
Wapres Jusuf Kalla menutup Kongres Ekonomi Umat MUI

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengingatkan agar hasil Kongres Ekonomi Umat 2017 Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah disepakati dilaksanakan dengan baik.

"Bukan hanya niat tapi juga tindakan," ujar JK saat penutupan kongres di Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (24/4/2017).

Menurut dia, suatu negara apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan jadi masalah besar. ketidakseimbangan tersebut bukanlah di bidang birokrasi atau apapun, tetapi ketimpangan pada perilaku ekonomi masyarakat.

JK menyebut, apabila ada ketidakseimbangan atau ketimpangan ekonomi, maka dapat berbahaya kepada dua belah pihak, yaitu pengusaha mikro kecil dan besar.

JK menegaskan kalau pemerintah sama sekali tidak diskriminatif terhadap para pelaku usaha. Dia pun berharap dengan adanya kongres ini dapat memperbaiki ekonomi masyarakat.

"Tidak ada solusi hanya dengan pernyataan. Pemerintah tidak pernah diskriminatif terhadap para pelaku usaha," tutur dia.

"MUI harus beri semangat dan pendidikan. Biasanya puas dengan kongres, sudah ada kalau statemen, bukan, tapi harus ada upaya mendorong (pelaku usaha)," JK memungkas.

Ketua MUI Ma'ruf Amin berharap agar hasil kongres dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kata dia, dibuatlah komite-komite untuk mengawalnya.

"Kita harapkan ini akan berjalan bukan hanya keputusan kongres. Nah untuk mengawal itu, kita akan bentuk komite," tutur Ma'ruf.

"Komite ini terdiri dari majelis ulama, ormas Islam, wakil-wakil pemerintah, dan wakil-wakil pengusaha," jelas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya