Liputan6.com, Jakarta - Tensi di negara sekitar Semenanjung Korea sedang berada pada kondisi yang cukup tegang. Pernyataan saling balas serangan misil kerap dilontarkan sejumlah tokoh petinggi negara yang terlibat pada 'perang dingin' Korea Utara versus sejumlah negara koalisi Amerika Serikat, salah satu yang utama ialah Korea Selatan.
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai yang semestinya. Pertempuran dua Korea dihentikan pada 27 Juli 1953, dengan gencatan senjata yang juga melibatkan pihak Washington DC dan Beijing.
Advertisement
Baca Juga
Ambisi Korea Utara untuk menelurkan senjata berkekuatan nuklir memicu ketegangan berbagai pihak. Saat Suriah masih bercita-cita memiliki senjata nuklir, kemampuan Korea Utara telah matang dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat Korea Utara telah melakukan lima kali uji coba peluncuran senjata berkekuatan nuklir selama lebih dari satu dasawarsa ini.Â
Selengkapnya dalam Infografis di bawah ini:Â
Â
Â