Liputan6.com, Bangkalan - Salah satu terduga penikam dua anggota Paspampres di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin 24 April lalu, akhirnya tertangkap. Pelaku ditangkap di rumahnya di Desa Kelbung, Kecamatan Galis, setelah lima hari bersembunyi.
Pelaku yang bernama Rosul itu menyerah usai dibujuk kepala desa setempat. Penyidik Satreskrim Polres Bangkalan pun menjemput dan membawa Rosul ke Mapolres Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu 29 April 2017 malam.
Awak media yang menunggu di depan ruang Unit Pidana Umum, tempat Rosul diperiksa, sempat terkecoh. Pasalnya, terduga pelaku merupakan pria muda berwajah kalem. Tak hanya itu, postur atau tinggi badan Rosul termasuk pendek yakni sekitar 145 sentimeter. Tangannya pun terlihat tak diborgol.
Advertisement
Rosul yang datang mengenakan jaket kombinasi hitam, merah, dan putih itu kemudian terlihat memeluk salah satu anggota keluarga yang mendampinginya.
"Yang tenang dan sabar," begitu pesan orang yang dipeluk Rosul.
Kepala Satreskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo mengatakan, pelarian Rosul ke Bangkalan telah terdeteksi oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Selanjutnya, penyidik Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan Polres Bangkalan untuk menangkap Rosul.
Selama dua hari mencari, polisi mendeteksi keberadaan Rosul di rumahnya di Desa Kelbung, Kecamatan Galis. Polisi lantas meminta bantuan Kepala Desa Kelbung agar membujuk Rosul menyerahkan diri dan berhasil.
"Setelah mau menyerahkan diri, kami jemput tersangka malam ini," kata Anton.
Sampai di Mapolres Bangkalan, Rosul diperiksa penyidik sekitar 15 menit. Dalam pemeriksaan itu, Rosul mengatakan, penikaman berawal dari cekcok mulut dengan salah satu anggota Paspampres bernama Rico di jalan.
"Katanya ditusuk pakai alat pencacah es batu," ungkap Anton.
Usai pemeriksaan, Rosul dibawa 4 anggota Subdenpom V/4-4 Bangkalan masuk ke sebuah mobil Innova hitam dan langsung dibawa ke Jakarta.
Sebelumnya, dua personel Paspampres dilarikan ke rumah sakit akibat luka tusuk setelah cekcok dengan orang tak dikenal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin 24 April 2017.
Keduanya terlibat perkelahian di belakang Pura Paspampres, Jalan Kesehatan menuju Jalan Tanah Abang. Peristiwa diduga berawal dari cekcok Pratu Rico Candra Pasaribu dengan seorang pengendara sepeda motor yang dibantu dua orang pada pukul 18.45 WIB.
Melihat perkelahian itu, Prada Fatah Kudus yang kebetulan melintas mencoba membantu Pratu Rico Pasaribu. Namun, kedua anggota Paspampres tersebut malah menjadi korban pengeroyokan.Â
Pratu Rico Pasaribu mengalami dua luka tusuk dari benda diduga obeng di bagian perut sebelah kanan dan kiri. Sementara, Prada Fatah Kudus menderita lima luka tusuk di punggung, lengan, dan pinggang.
Keduanya kemudian dilarikan ke Denkes Paspampres dan dirujuk ke RSPAD. Kasus penusukan anggota Paspampres  tersebut tengah ditangani Puspom TNI dan Kepolisian.