Liputan6.com, Palangkaraya - Sekitar seribu warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang tergabung dalam Solidaritas Muda Palangkaraya Kamis malam memadati Tugu Pendirian Kota Palangkaraya, atau yang dikenal Tugu Soekarno.
Dengan menyalakan lilin, para pemuda mengelilingi Tugu Soekarno yang berlokasi di depan kantor DPRD Kalimantan Tengah. Sepanjang orasi, teriakan pembebasan Ahok terus menggema.
Koordinator Solidaritas Muda Palangkaraya Rano Rahman mengatakan, aksi malam ini adalah refleksi sebagai sesama anak bangsa atas keprihatinan kondisi kebanggsaan yang mulai terkoyak-koyak.
Advertisement
"Kita hadir di sini atas keprihatinan bersama pada realitas kebangsaan Indonesia yang kita cintai," ujar Rano, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis malam (11/5/2017).
Untuk itu, Rano mengimbau semua pihak berpikir melampaui dari sekadar kasus penistaan agama yang telah memvonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jakarta.
"Kita bukan untuk membawa kasusnya ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila yang kita cintai dan banggakan," ujar dia.
Rano menjelaskan terlalu pendek jika masyarakat Indonesia hanya sampai memikirkan kasus Ahok, harusnya semua pihak bersama-sama melampaui itu semua. Seperti ketika pendiri Republik Indonesia 72 tahun lalu.
"Mereka jauh melampaui zamannya pada realitas Kebhinekaan Indonesia. Jika hari ini pertiwi terkoyak, marilah kita merenung sejenak, bagaimana kondisi Bangsa Indonesia jika terus didera persoalan, yang sesungguhnya telah terlampaui oleh seluruh lapisan bangsa ini," kata dia.
Terlepas dari kasus Gubernur nonaktif DKI Jakara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Rano berharap ikatan kebangsaan harus tetap utuh.
"Persoalan hukum kita serahkan semuanya pada jalur dan prosesnya, kita tidak akan mengintervensi perjalanan hukum Ahok yang sedang berjalan, biarkan prosesnya sesuai koridornya," Rano menandaskan. (Rajana K)
Â