Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, kasus korupsi dana alat kesehatan (alkes) yang melibatkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari meluas hingga ke beberapa nama. Salah satu nama yang muncul adalah mantan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.Â
Disebutkan bahwa Amien telah menerima aliran dana sebesar Rp 600 juta terkait pengadaan alat kesehatan (alkes) di Kementerian Kesehatan.
Dalam konferesi pers di depan awak media, Amien tidak membantahnya. Dia mengakui pernah menerima dana dari Yayasan Soetrisno Bachir. Dana itu diterimanya 10 tahun lalu saat Soetrisno Bachir rajin membiayai berbagai kegiatannya.
Advertisement
Kepada KPK, Amien akan membeberkan semua fakta.Â
Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Sabtu (3/5/2017). Selain itu ada pula berita tentang pernyataan Presiden Joko Widodo soal persekusi dan janji pengacara Miryam Haryani, Elza Syarief untuk membongkar aliran uang dari Markus Nari ke kliennya.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:Â
1. Alasan Pimpinan KPK Tak Mau Bertemu Amien Rais
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan pimpinan lembaga antirasuah tak akan menemui Amien Rais. Alasannya, komisioner KPK ingin menjaga independensi lembaga itu.
"Tentu pimpinan KPK punya kewajiban menjaga dan meminimalisasi pertemuan dengan pihak terkait yang berperkara," ujar Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 2Â Juni 2017.
Amien Rais disebut dalam tuntutan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari telah menerima aliran dana Rp 600 juta terkait pengadaan alat kesehatan (alkes) di Kementerian Kesehatan.
"Tidak dapat menemui kalau masih terkait secara langsung perkara yang ditangani KPK. Terdakwa baru tuntutan, belum pleidoi dan vonis," kata Febri.
2. Jokowi: Kita Bisa Jadi Negara Barbar Jika Tak Hentikan Persekusi
Presiden Joko Widodo mengecam keras persekusi. Menurut Jokowi, persekusi adalah perbuatan yang berlawanan dengan azas-azas hukum negara.
"Sangat berlawanan dengan azas-azas hukum negara, jadi perorangan maupun kelompok-kelompok, maupun organisasi apapun, tidak boleh main hakim sendiri, tidak boleh," ucap Jokowi setelah menyampaikan sambutan di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (3/6/2017).
Terlebih lagi, kata dia, persekusi itu mengatasnamakan penegakan hukum.
"Tidak ada, tidak boleh dan tidak ada. Kita bisa menjadi negara barbar kalau hal seperti ini dibiarkan," kata Jokowi.
3. Elza Syarief Bongkar Aliran Uang dari Markus Nari ke Miryam
Pengacara Elza Syarief membongkar aliran uang yang diberikan anggota DPR Markus Nari kepada Miryam S Haryani.
"Yang jelas dalam keterangannya (Miryam) memang ada uang mengalir dari bapak itu (Markus)," ujar Elza Syarief di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
Markus Nari kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan mencegah, merintangi dan menggagalkan upaya penyidikan dan persidangan dalam perkara korupsi e-KTP.
Penetapan terhadap Markus diduga karena Politisi Partai Golkar tersebut merupakan pihak yang mengancam Miryam. Sebab, Miryam menyebut Markus telah memberinya sejumlah uang terkait korupsi e-KTP.
Â