Djarot: Pendatang Baru Tak Boleh Dirikan Gubuk Liar

Djarot memerintahkan dinas-dinas terkait agar memperketat pengawasan dan penjagaan di seluruh area kolong tol dan jembatan di Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Jul 2017, 10:19 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 10:19 WIB
Rezki Apriliya/Liputan6.com
Djarot mengunjungi kolong tol Kalijodo

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan Jakarta terbuka bagi pendatang baru. Hanya, dia mengingatkan pendatang harus memiliki tujuan dan tempat tinggal yang jelas.

"Seluruh pendatang tidak ada yang diperbolehkan mendirikan gubuk-gubuk liar, baik di kolong jembatan maupun di kolong tol," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Djarot memerintahkan dinas-dinas terkait agar memperketat pengawasan dan penjagaan di seluruh area kolong tol dan jembatan di Jakarta.

"Makanya, saya minta supaya kolong tol dan kolong jembatan itu dijaga. Jangan sampai ada yang tinggal bahkan sampai mendirikan gubuk di bawah situ," ujar dia.

Mantan Wali Kota Blitar ini menuturkan, daripada pendatang tinggal di gerobak, maka lebih baik ke panti sosial.

"Dulu kan pernah sampai ada orang-orang yang tinggal di gerobak, tinggal di kereta. Kalau sampai terjadi seperti ini, maka orang-orang itu akan kami bawa ke panti-panti sosial," ucap Djarot.

Djarot pun meminta pendatang baru di Ibukota agar membekali diri agar mendapat pekerjaan dan kehidupan di Jakarta. 

"Jakarta ini kota yang terbuka untuk siapa saja. Siapa saja boleh datang. Yang tidak diperbolehkan itu kalau datang, kemudian mendirikan gubuk-gubuk liar," ujar Djarot Saiful Hidayat.


Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya