Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan terhadap para bandar narkoba terus diungkap para petugas kepolisian maupun BNN. Yang teranyar dan fantastis, petugas berhasil menggagalkan penyelundupan sabu 1 ton di Anyer, Serang, Banten.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pihaknya akan terus bertindak tegas terhadap para bandar narkoba yang sudah meracuni Indonesia. Terutama bagi mereka yang jadi jantung penggerak jaringan.
Baca Juga
"Ini network, kita sudah paham. Network ibarat sistem. Saling tergantung satu sama lain, tapi yang utama jantungnya bandar besar. Kalau bandar besar melakukan, ya sudah selesaikan saja," ujar Tito di Monas, Jakarta, Minggu (16/7/2017).
Advertisement
Tito menyatakan, kasus sabu di Anyer tersebut menjadi pelajaran berharga. Sebab, sabu seberat 1 ton tersebut lolos dibawa dari Taiwan ke Indonesia melalui jalur laut.
"Bayangkan, kok sabu 1 ton bisa tidak terdeteksi kita. Ini jadi peringatan bagi kita, bahwa perairan kita ini ternyata sangat longgar. Kita melihat di timur longgar. Tapi ini di daerah sentral, bayangkan
dari Taiwan turun memasuki Natuna, masuk ke selat Bangka, sampai ke Anyer. Ini info sementara, tapi saya minta cek tim masuk lewat mana," jelas Kapolri Tito.
Dia menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi penanganan narkoba di Tanah Air, di antaranya terkait dengan suply dan demand. "Yang kita lakukan sekarang ada memotong supply, yaitu melakukan penangkapan, dan penegakan hukum dengan keras," ujar Tito.
"Kita juga memotong demand, tapi enggak bisa penegak hukum sendiri, perlu bersama stakeholder lain. Ini pekerjaan banyak orang, tidak hanya pemerintah, juga tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga, agar anaknya tidak terjebak di narkotika," imbuh mantan Kapolda Metro Jaya ini
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: