Indonesia Berhasil Tuntaskan Buta Aksara Hingga 97,93 Persen

Indonesia Berhasil Tuntaskan Buta Aksara Hingga 97,93 Persen

oleh Cahyu diperbarui 12 Sep 2017, 09:47 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 09:47 WIB
Indonesia Berhasil Tuntaskan Buta Aksara Hingga 97,93 Persen
Indonesia Berhasil Tuntaskan Buta Aksara Hingga 97,93 Persen

Liputan6.com, Kuningan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan pendidikan yang telah membantu pemerintah hingga berhasil menurunkan angka buta aksara. Dengan kerja sama yang baik tersebut, Indonesia berhasil menuntaskan penduduk buta aksara sampai dengan 97,93 persen.

“Saya sangat bangga tingkat buta aksara di Indonesia mengalami penurunan yang drastis. Ini suatu prestasi yang luar biasa,” ujar Muhadjir, di acara puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Tahun 2017, di GOR Ewangga, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat (08/9/2017).

Ia mengatakan, tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia juga tidak terlepas dari penduduk yang mengalami buta aksara.

“Walaupun penduduk buta aksara di negara kita tinggal 2,07 persen atau 3,4 juta orang, kita perlu kerja keras lagi untuk menuntaskannya,” ucap Muhadjir.

Dalam penuntasan buta aksara, dia mengingatkan kepada seluruh pegiat pendidikan bahwa keberaksaraan tidak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung saja. Namun, perlu dipastikan jika warga belajar sudah bisa membaca, mereka harus betul-betul mengerti materi yang dibaca.

“Begitu juga dengan menulis, perlu dipastikan betul ia mengerti dengan yang ditulisnya. Hal sama juga dengan menghitung. Dengan begitu, maka masyarakat yang beraksara tidak kembali lagi menjadi buta aksara,” kata Muhadjir.

Pada puncak peringatan HAI tahun ini, dirinya menyampaikan pesan kepada seluruh penduduk Indonesia untuk terus belajar.

“Betapa pentingnya belajar. Inilah yang ditekankan dalam Program Pendidikan Karakter (PPK), bahwa belajar dapat dilakukan di mana saja, baik itu di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” ujar Muhadjir.

“Saya pesan kepada seluruh kepala daerah yang menerima penghargaan hari ini untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat di sana atas keberhasilannya dalam keberaksaraan, pesankan bahwa belajar itu penting,” lanjutnya.

Pemerintah Daerah penerima penghargaan Anugerah Aksara tahun ini adalah Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dan Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Selain Pemerintah Daerah, penghargaan juga diberikan kepada pegiat keaksaraan dan lembaga pendidikan non-formal dan informal.

Untuk pegiat keaksaraan, penghargaan diberikan kepada M. Rusli Abdillah dari Kota Pontianak Kalimantan Barat, Maktuf dari Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Lies Umami dari Kabupaten Cirebon Jawa Barat, I Wayan Mertayasa dari Kabupaten Karangasem Bali, dan Djufri Abbas HS dari Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.

Selanjutnya, penerima penghargaan kategori keberaksaraan warga belajar pendidikan keaksaraan, juara pertama diraih oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendana dari Sumatera Utara, juara kedua diraih oleh PKBM Nurul Falah dari Jawa Barat, dan juara ketiga diraih oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balangan dari Kalimantan Selatan.

Untuk kategori kelembagaan PKBM, penghargaan juara pertama diraih oleh PKBM Interaktif dari Jawa Timur, juara kedua diraih oleh PKBM Bina Insan Mandiri dari Sulawesi Tengah, dan juara ketiga diraih oleh PKBM Nintabua dari Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, untuk kategori Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kreatif-Rekreatif, penghargaan juara pertama diraih oleh Rumpaksa Percisa (Rumah Pustaka Pers Cilik Cisalak) dari Kota Tasikmalaya Jawa Barat, TBM Wadas Kelir dari Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Rumah Baca Gang Masjid dari Kabupaten Jombang Jawa Timur, TBM Tanah Ombak dari Kota Padang Sumatera Barat, dan Taman Baca Barakate Hikayat Tanah Hitu dari Kabupaten Maluku Tengah.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penanda tanganan komitmen penuntasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Penanda tanganan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Kuningan, Jawa Barat, Acep Purnama, dan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Ella Yulaellawati.

Untuk pengembangan PAUD di Kabupeten Kuningan, Jawa Barat, Kemendikbud memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta. Selain pemberian bantuan dari Kemendikbud, Bupati Kuningan juga memberikan bantuan berupa penyediaan buku sebanyak 3000 buku untuk TBM di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.


(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya