Curhat Pekerja Alexis yang Kehilangan Pendapatan Sampingan

Satpam di kawasan Hotel Alexis mengaku digaji sesuai upah minimum, yaitu Rp 3,3 juta.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 02 Nov 2017, 17:42 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 17:42 WIB
Bagian Dalam Hotel Alexis
Petugas berjaga di sebuah bar Hotel Alexis di kawasan Jakarta Utara, Selasa (31/10). Penutupan dilakukan setelah Pemprov DKI menyatakan belum dapat memproses perpanjangan izin usahanya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hotel dan griya pijat Alexis di Jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara, resmi menghentikan operasionalnya pada 31 Oktober 2017. Sejumlah persoalan pun muncul, terutama nasib 1.000 pekerja di Alexis.

Salah satu petugas keamanan di kawasan Hotel Alexis yang enggan namanya disebut, mengaku masih kaget dan tidak terima atas sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, harusnya Anies juga memikirkan nasib para pekerja agar tidak terlunta-lunta dan menganggur.

"Kalau Pak Gubernur mah enak punya duit. Sekarang Alexis tutup emang pada enggak teriak apa. Ya, sepi semuanya. Enggak ada lagi pemasukan," kata dia kepada Liputan6.com di lokasi, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2017).

Pria berambut cepak itu menuturkan, dirinya sudah lima tahun bekerja menjadi petugas keamanan di kawasan Hotel Alexis. Dia mengaku digaji sesuai upah minimum, yaitu Rp 3,3 juta.

"Saya gajian tiap tanggal 3. Ya, tapi udah habis langsung buat bayar utang di warung. Gajian langsung dihadapin catatan utang," ujar dia.

Dia melanjutkan, yang menjadi persoalan ketika Alexis tutup, menurut dia dan para pekerja lainnya, adalah hilangnya pendapatan sampingan. Sebab menurut dia, yang menolong kehidupan sehari-harinya adalah pemasukan sampingan.

"Alexis tuh ramai. Saya enggak tahulah di atas ada apa. Sumpah selama saya bekerja di sini belum pernah juga naik. Tapi kalau ramai kita kan ada aja dapat duit harian. Dari (uang) parkir atau dari pengunjung yang baik," kata dia.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Rp 300 Ribu per Hari

Bapak tiga anak itu mengungkapkan, saat Alexis masih buka, dirinya bisa mendapat Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu setiap harinya. Dengan begitu biaya operasional sehari-hari bisa tertutupi.

"Kalau ramai itu bisa sampai Rp 300 ribu. Kan, berasa itu buat kita. Sekarang semua teriak. Gaji kan sudah buat kontrakan aja Rp 800 ribu sebulan belum listrik, air, ongkos bocah sekolah," tutur dia.

Dia pun menanggapi dingin terkait rencana Wakil Gubernur Sandiaga Uno terkait tawaran ikut program Ok Oce.

"Emang apa Ok Oce. Belum tahu juga. Udahlah kaya kita mah maunya kerja tenang aja," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya