Lahar Dingin Gunung Agung Menyapu Sawah di Dekat Sungai Yeh Sah

Bahkan, aliran lahar dingin dilaporkan sudah sampai Sungai Tukad Unda yang terletak di Kabupaten Klungkung.‎

oleh Dewi Divianta diperbarui 27 Nov 2017, 10:08 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 10:08 WIB
Lahar Dingin Gunung Agung Menyapu Sawah di Dekat Sungai Yeh Sah
Lahar Dingin Gunung Agung Menyapu Sawah di Dekat Sungai Yeh Sah (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Karangasem - Erupsi Gunung Agung membuat lahar dingin mengalir di sejumlah sungai di Karangasem dan beberapa wilayah lainnya. Banjir lahar dingin terlihat cukup deras di Sungai Yeh Sah. Di atas sungai itu terdapat jembatan penghubung Desa Rendang dan Muncan.

Bahkan, lahar dingin menyapu sawah milik warga yang banyak terhampar di sekitar sungai. Banjir lahar dingin ini menjadi tontonan warga. "Sudah sejak pagi tadi lahar dingin ini. Saya tahu pukul 04.00 Wita lahar dingin ini melintas aliran sungai ini," kata Nyoman Suji, warga di lokasi, Senin (27/11/2017).‎

Beberapa warga di daerah lain melaporkan hal serupa. Bahkan, aliran lahar dingin Gunung Agung dilaporkan sudah sampai Sungai Tukad Unda yang terletak di Kabupaten Klungkung.‎

Adanya aliran lahar dingin ini dibenarkan oleh ‎Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika. Gede mengaku sudah menurunkan tim untuk mengecek langsung Sungai Yeh Sah.

Dari hasil penelitiannya, material yang mengaliri sungai itu mengandung lahar Gunung Agung. Cirinya, ada bau belerang yang tercium kuat.‎‎ "Ya, itu lahar dingin, petugas kita sudah cek ke sana," ujar Gede.

Ia menjelaskan, sumber lahar dingin itu akibat jatuhan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Agung sejak dua hari terakhir.‎

"Abu kena air hujan lalu turun. Itu kejadian normal saja. Tercium bau belerang karena abunya fresh, masih mengandung belerang, tercampur air, larut, rilislah gas belerang itu," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut:

 

Warga Diminta Waspada

Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya @Sutopo_BNPB mengimbau warga untuk mewaspadai terjadinya banjir lahar dingin di sekitar Gunung Agung. Pasalnya, dengan kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang cukup tinggi, maka potensi banjir lahar dingin pun semakin besar.

Untuk itu, kata dia, tidak diperkenankan adanya aktivitas di sekitar sungai dan radius 8-10 kilometer dari kawah Gunung Agung.

"Waspadai banjir lahar hujan (lahar dingin) di sekitar Gunung Agung. Banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung. Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 km harus kosong dari aktivitas masyarakat. #Bali," tulis Sutopo.

"Selain erupsi yang meningkat. Banjir lahar dingin juga akan meningkat karena hujan di sekitar Gunung Agung akan meningkat. Saat ini Bali sudah masuk musim penghujan. Waspadai banjir lahar hujan (banjir lahar dingin). Jangan beraktivitas di radius berbahaya dan sekitar sungai," dia menambahkan.

Sebagai informasi, lahar dingin merupakan lahar yang membawa materi besar sehingga kerusakan yang ditimbulkan juga sangat besar.

Jika terdapat curah hujan yang tinggi, maka aliran lahar dingin akan semakin cepat dan menerjang seperti banjir bandang. Untuk mencegah meluapnya lahar dingin, maka lahar dingin dialirkan menuju sungai yang besar.

Akan tetapi, akibat adanya pengendapan pada sungai, maka sungai menjadi dangkal. Akibatnya sungai tidak mampu menampung aliran lahar dingin. Lahar dingin mampu menghancurkan rumah penduduk karena materi batuan yang dibawa cukup besar.

Selain itu, akibat tercampur dengan air dan lumpur, lahar dingin yang membeku, menyebabkan terbentuknya timbunan lumpur yang besar.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya