Menteri Yohana: Ibu Rumah Tangga Jadi Peace Maker dalam Keluarga

Yohana juga turut menyoroti pentingnya peran perempuan dalam misi perdamaian internasional.

oleh Anendya Niervana diperbarui 04 Des 2017, 12:09 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 12:09 WIB
Menteri PPPA Yohana Yambise
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise. (Liputan6.com/Anendya Niervana)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise secara resmi membuka Simposium Nasional Peran Ibu untuk Perdamaian di Jakarta.

Dalam sambutannya, Yohana menginginkan seluruh perempuan di dunia dapat berperan menjadi pencipta kedamaian. Peran ini setidaknya bisa diterapkan dalam lingkungan terkecil, yakni keluarga.

"Keluarga adalah lingkungan yang paling pertama menanamkan nilai-nilai perdamaian. Saya mengajak ibu-ibu rumah tangga agar bangkit dan menjadi peace maker di dalam keluarga kita masing-masing," pesan Yohana.

Menurut dia, tidak semua konflik sosial dapat diselesaikan oleh kaum Adam. Dalam sejumlah kasus, wanita dianggap dapat memberikan peran lebih dalam mengatasi persoalan tersebut.

Yohana juga turut menyoroti pentingnya peran perempuan dalam misi perdamaian internasional.

"Pada tahun 2000, ada seorang perempuan Aceh bernama Suraiya Kamaruzzaman yang bersama tokoh lainnya berbicara di negara-negara eropa dan PBB untuk menyampaikan situasi di Aceh pada saat itu," ungkap dia.

Yohana menuturkan, lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dari Afghanistan disebut sebagai salah satu contoh keberhasilan peran perempuan dalam misi perdamaian internasional. Misi itu dianggap berhasil dalam menggugah perhatian dunia, namun peran perempuan masih luput dari narasi tentang konflik.

 

Datangkan 5 Tokoh Afghanistan

Yohana berencana mengundang lima tokoh perempuan Afghanistan ke Indonesia pada 2018. Kelima tokoh ini akan mempelajari praktik terbaik yang diusung perempuan Indonesia agar bisa diterapkan di Afghanistan.

"Untuk bisa mempelajari best practice di Indonesia agar bisa membantu perempuan-perempuan di Afghanistan," ujar Yohana.

Acara yang didaulat dalam rangka menyambut hari Ibu pada 22 Desember 2017 ini juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Luar Negeri Retno Masurdi, dan First Lady Afghanistan HE Rula Ghan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya