Liputan6.com, Jakarta - Langit Indonesia akan dihiasi hujan Quadrantids atau hujan meteor dalam beberapa hari ke depan. Fenomena alam itu merupakan sebagai kejadian yang biasa terlihat pada Januari.
Menurut Ketua Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, hujan meteor ini dapat dinikmati masyarakat di seluruh Indonesia dengan mata telanjang.
"Syaratnya ada tiga. Yaitu cuaca harus cerah. Kemudian ganggguan cahaya minimum, tidak ada penghalang di arah medan pandang," ujar Djamaluddin saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, hujan meteor tersebut akan berlangsung selama lima hari, yaitu pada 1 hingga 5 Januari 2018.
"Hujan Quadrantids terjadi 1-5 Januari 2018. Puncaknya tanggal 3 Januari dini hari, pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB tadi. Namun begitu fenomena itu berpotensi diamati nanti malam dan besok," ujar dia.
Mengenai waktu hujan meteor tersebut, dia menuturkan, masyarakat dapat menyaksikannya pada pukul 02.00 hingga 05.00 WIB. "Seluruh Indonesia pada dasarnya bisa melihat arah Timur Laut," kata dia.
"Kejadian hujan meteor ini bagi pengamat langit menjadi fenomena menarik untuk diamati," imbuh dia.
Hujan Meteor Berbahaya?
Lantas apakah hujan meteor ini akan menimbulkan bahaya? Djamaluddin menegaskan fenomena alam itu aman bagi kehidupan manusia. Menurut dia, meteor itu akan habis sebelum menyentuh bumi.
"Enggak ada bahaya. Fenomena alam ini terjadi karena bumi berpapasan gugusan debu komet. Pada saat berpapasan, debu komet itu ke atmosfer bumi. Nah pada ketinggian 70-100 km, debu komet itu terbakar sehingga kita lihat seperti bintang-bintang yang bergerak dengan cepat," kata dia.
Advertisement
Tidak Ada Mitos
Selain itu, dia menegaskan, hujan meteor tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan mistis tertentu. Fenomena itu disebutkan murni kejadian alam.
"Tidak ada mitos terkait hujan meteor. Ini rutin setiap tahun terjadi," tegas Djamaluddin.
Saksikan video pilihan berikut ini: