Hasto Ingatkan Kader PDIP Akan Perjuangan Megawati Memimpin Arus Bawah

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan para kader akan perjuangan ketua umum Megawati Soekarnoputri, sampai terjadi peristiwa 27 Juli 1996.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Apr 2018, 07:44 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 07:44 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam peletakan batu pertama pembangunan Kantor DPC PDIP Kabupaten Tangerang. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan para kader akan perjuangan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, memimpin arus bawah tanah, hingga terjadi peristiwa 27 Juli 1996. Dia meminta kader mencontoh Megawati agar mampu menjadi penyambung lidah rakyat, meskipun ada rezim yang berupaya untuk melemahkannya.

Hal ini disampaikannya saat hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan Kantor DPC PDIP Kabupaten Tangerang di Jalan Pemda Tigaraksa, Matagara, Tigaraksa, Minggu, 22 April 2018 kemarin.

"Ibu Megawati berjuang sebagai pemimpin politik, pemimpin kenegarawanan, seorang pemimpin yang menjadi penyambung lidah rakyat. Karena itulah, melihat rakyat tidak bisa bicara, rakyat dibungkam, maka Ibu Megawati Soekarnoputri menempuh risiko-risiko politik agar rakyat kembali berdaulat dalam menentukan pemimpinnya," ucap Hasto.

Menurut dia, sikap politik Megawati yang berpihak pada demokrasi arus bawah, menimbulkan reaksi dari penguasa Orde Baru. Puncaknya, terjadi penyerangan kantor DPP PDI pada 27 Juli. Namun, upaya tersebut tak melemahkan perjuangan dalam menentang sikap otoriter dari penguasa.

"Ibu Megawati memimpin pergerakan demokrasi arus bawah. Oleh karena itulah dilakukan berbagai rekayasa politik dan puncaknya pada 27 Juli 1996 ketika kantor PDI saat itu diserang, dihancurkan oleh pemerintahan yang otoriter," kata Hasto.

Dia pun membeberkan begitu pentingnya keberadaan kantor partai sebagai sarana konsolidasi. Dengan begitu, pada peristiwa 27 Juli, Orde Baru memilih menghancurkan lebih dulu kantor PDI, dengan target akan membuyarkan konsolidasi pergerakan yang dipimpin Megawati.

"Karena itulah mengapa kantor partai diserang, karena kantor partai adalah simbol kedaulatan partai, kantor partai adalah rumah rakyat, kantor partai adalah pusat merancang peradaban Indonesia. Karena itulah PDIP terus memperbaiki diri dengan melakukan kaderisasi dan menindak tegas bagi pelaku korupsi," jelas Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Wadah Bangun Kedekatan dengan Rakyat

Dia pun mengingatkan, nantinya, Kantor DPC PDIP Kabupaten Tangerang yang mulai dibangun, harus menjadi wadah dalam membangun kedekatan bersama rakyat. Sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno, tentang Dedication of Life, serta politik yang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa dapat terwujudkan.

"Maka dalam berpolitik itu, kita harus sesuaikan dengan jiwa dan kepribadian bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa, yakni Pancasila. Kita harus membumikan itu," pungkas Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya