Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Ikhwanul Muballighin menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan berlangsung tertutup di kantor DPP PDIP, Jakarta, hari ini.
Usai pertemuan, Ketua Umum Ikhwanul Muballighin KH Mujib Khudori memuji partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
Baca Juga
Dia menyebut, PDIP ternyata lebih Islami karena telah memperjuangkan banyak hal. Salah satunya memperjuangkan ajaran kemanusiaan dan ketuhanan.
Advertisement
"Alhamdulillah setelah diskusi dengan teman-teman Ikhwanul Muballighin ke rumah besar manusia Indonesia ini, yaitu PDI Perjuangan, lebih dekat saya justru lebih paham bahwa ternyata PDIP lebih Islam," kata Mujib, Kamis (26/4/2018).
"Ibu Mega, satu-satunya Presiden Indonesia perempuan, menolong Abu Bakar Ba'asyir, membantu secara finansial pesantren-pesantren, dan ke depan lebih riil dan lebih luas lagi bekerja sama dengan Ikhwanul Muballighin," lanjut Mujib.
Dari pertemuan ini, Mujib pun menarik kesimpulan bahwa lebih baik partai nasionalis tapi menjalankan ajaran agama, daripada partai berbasis agama tapi kontradiktif dengan ajaran Islam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gerakan Nasional Mubaligh Bela Negara
Dalam kesempatan ini, Ikhwanul Muballighin mengundang PDIP untuk menyukseskan acara yang akan digelar. Presiden Jokowi diagendakan hadir dalam acara itu.
"Insyaallah akan launching dan mendeklarasikan Gerakan Nasional Mubaligh Bela Negara. Kami mendapat wejangan dari senior kami bahwa mencintai negara adalah bagian dari agama. Hubbul wathan minal iman, mencintai negara adalah bagian dari iman," tukas Mujib.
Dia juga menegaskan, kerja sama khususnya untuk kebaikan, bisa menggandeng siapa pun, terutama PDIP.
"Mengingat pertemuan ini sangat penting sekali, Ibu Mega berkenan menerima kami, saya ucapkan insyaallah berkah, kita bisa bersinergi, bekerja sama untuk kebaikan-kebaikan. Bukan bersekutu dalam kezaliman tapi berkerja sama, tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, janganlah sampai kita berkolaborasi dalam dosa dan permusuhan," jelasnya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, kunjungan Ikhwanul Muballighin merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya pernah berdialog di Masjid Istiqlal dalam rangka dicanangkannya Gerakan Nasional Mubaligh Bela Negara.
"PDIP sebagai partai yang berdasarkan ideologi Pancasila terus membangun dialog, terlebih Baitul Muslimin sebagai sayap PDIP juga punya visi untuk mewujudkan Islam nusantara yang berkemajuan untuk Indonesia raya," Hasto memungkasi.
Advertisement