Liputan6.com, Jakarta: Perdagangan di bursa Hong Kong, Rabu (2/11), turun signifikan. Sama seperti bursa saham lainnya, bursa Hong Kong kembali menerima tekanan jual. Ini setelah Perdana Menteri Yunani memutuskan melakukan referendum dalam persetujuan rencana paket bantuan atau bailout.
Dikhawatirkan hal tersebut dapat menghambat progres penyelamatan Yunani serta Eropa. Sentimen ini telah membuat bursa Amerika Serikat ditutup melemah untuk dua hari berturut-turut.
Indeks berjangka Hang Seng untuk kontrak Desember dibuka melemah signifikan. Hang Seng dibuka melemah di posisi 19.121 poin atau turun 177 poin. Saat ini indeks berjangka makin terbenam dan telah berada di posisi 19.017 poin. Sementara indeks spot Hang Seng tampak turun 237,51 poin atau 1,23 persen di posisi 19.132,45 poin.
Saham-saham di bursa Hong Kong bergerak cenderung bervariasi. Cheung Kong melemah 0,25 hkd menjadi 93,00 hkd. HSBC melemah 1,3 hkd ke 65,9 hkd. Power Assets merosot 0,4 hkd menjadi 59,7 hkd. Sementara CLP Holdings menguat 1,1 hkd menjadi 70.8 hkd.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan pergerakan indeks berjangka di bursa saham cenderung menurun lanjutan meski terbatas. Kemungkinan besar indeks akan bergerak pada kisaran 18.900 - 19.150 poin.(www.vibiznews.com/BOG)
Dikhawatirkan hal tersebut dapat menghambat progres penyelamatan Yunani serta Eropa. Sentimen ini telah membuat bursa Amerika Serikat ditutup melemah untuk dua hari berturut-turut.
Indeks berjangka Hang Seng untuk kontrak Desember dibuka melemah signifikan. Hang Seng dibuka melemah di posisi 19.121 poin atau turun 177 poin. Saat ini indeks berjangka makin terbenam dan telah berada di posisi 19.017 poin. Sementara indeks spot Hang Seng tampak turun 237,51 poin atau 1,23 persen di posisi 19.132,45 poin.
Saham-saham di bursa Hong Kong bergerak cenderung bervariasi. Cheung Kong melemah 0,25 hkd menjadi 93,00 hkd. HSBC melemah 1,3 hkd ke 65,9 hkd. Power Assets merosot 0,4 hkd menjadi 59,7 hkd. Sementara CLP Holdings menguat 1,1 hkd menjadi 70.8 hkd.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan pergerakan indeks berjangka di bursa saham cenderung menurun lanjutan meski terbatas. Kemungkinan besar indeks akan bergerak pada kisaran 18.900 - 19.150 poin.(www.vibiznews.com/BOG)