Liputan6.com, Jakarta - Sekarung e-KTP tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada 8 Desember 2018. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo mengatakan, Komisi II akan meminta penjelasan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait temuan tersebut.
"Kami pimpinan DPR sudah meminta dan mendorong Komisi II untuk minta penjelasan kepada Mendagri terkait dengan tercecernya sejumlah KTP elektronik di beberapa tempat, tidak hanya di Duren Sawit tapi juga beberapa tempat," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Dia menilai, kejadian e-KTP tercecer itu perlu dijelaskan sehingga tidak dimanfaatkan sebagai isu politik dan dipolitisasi jelang Pemilu 2019.
Advertisement
"Terkait termasuk juga perusahaan pengadaan e-KTP itu supaya tidak dipolitisasi, tidak dijadikan isu politik menjelang pemilu," ujar Bambang.
"Ya justru kita mengimbau Mendagri untuk lebih serius mendalami kasus ini. Kalau perlu dibentuk tim, karena suara-suara di Komisi II sudah hampir nyaring juga untuk membikin semacam pansus," sambung dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
E-Voting
Maka dari itu, politikus Partai Golkar ini mendorong Indonesia ke sistem Pemilu elektronik atau e-voting. Hal itu, kata dia, bisa menghindari adanya duplikasi e-KTP.
"Karena kalau e-voting input data double pasti di-reject. Jadi untuk menghindari praktik-praktik manipulasi e-KTP atau duplikasi harusnya semua stakeholders sudah memikirkan pelaksanaan e-voting untuk pemilu," ucap Bambang.
Reporter: Sania Mashabi
Advertisement