Jokowi Bertemu Seniman dan Budayawan di Istana Merdeka

Jokowi mengungkap, dia ingin berdiskusi dan meminta masukan soal strategi kebudayaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2018, 18:07 WIB
Diterbitkan 11 Des 2018, 18:07 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu perwakilan seniman dan budayawan. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pukul 16.00 WIB.

Jokowi mengungkapkan, dia meminta seniman dan budayawan untuk bertemu. Dia ingin berdiskusi dan meminta masukan soal strategi kebudayaan.

"Saya ingin mendengar, berdiskusi, dan mendapatkan masukan-masukan mengenai kemarin yang disampaikan kepada saya soal strategi kebudayaan sebagai sebuah arah umum untuk kemajuan kebudayaan 20 tahun yang akan datang," ucap Jokowi, Selasa (11/12/2018).

Seniman Edi Sedyawati yang hadir dalam pertemuan mengatakan, pemerintah perlu memberikan perhatian pada perkembangan kesenian dan kebudayaan di Tanah Air. Dia menilai, selama ini, pemerintah kurang memfasilitasi dan mengembangkan kesenian, terutama seni suara dan musik.

"Bapak Presiden, saya kira kita memang sama-sama bangga ya mempunyai banyak sekali varian ungkapan budaya di dalam bangsa kita. Tapi mungkin satu hal yang agak kurang difasilitasi, dikembangkan kesempatan untuk anak-anak muda untuk mengenali betul apa sih di balik konsep-konsep yang mungkin diperdengar itu," kata dia.

Perempuan kelahiran Malang, 23 Oktober 1938 ini berharap, ke depan pemerintah ikut mendorong menampilkan keanekaragaman seni dan budaya.

"Saya kira baik yang berupa suara, gerak, kiranya kita masih perlu mengadakan tayangan-tayangan atau ungkapan-ungkapan contoh. Supaya anak-anak ngerti dan dihayati. Supaya kita nggak cuma ngomong doang," pungkas Edi.

Pertemuan ini dihadiri 37 seniman dan budayawan. Mereka di antaranya penyair M Aan Mansyur, pegiat tradisi kesepuhan Abah Asep Nugraha, produser film berbasis budaya Abdul Azis, pegiat Suku Osing Aekanu Haryono, praktisi film Alex Sihar.

Ada juga sejarawan Bonie Triyana, penggerak sekolah rimba Butet Manurung, penyair Goenawan Muhamad, pegiat musik Jaya Suprana, dan pegiat literasi budaya Nirwan Arsuka.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penghargaan untuk Budayawan

Presiden Jokowi memberikan penghargaan kepada empat budayawan Indonesia di Kongres  Kebudayaan Indonesia (KKI) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta Pusat. 

Keempat budayawan tersebut yaitu I Gusti Putu Ngurah Wijaya alias Putu Wijaya, D Zawawi Imron, Ismiyono, dan Hubertus Sadirin.

Seperti diketahui, Putu Wijaya merupakan sastrawan, pelukis, novelis, dan penulis seribu cerpen. Sementara, Zawawi Imron dikenal sebagai penyair yang konsisten dalam menyiarkan sastra di seluruh Indonesia. Sedangkan Ismiyono dan Hubertus Sadirin merupakan para ahli yang ikut berperan merestorasi Candi Borobudur. 

Dalam sambutannya, Jokowi menyebut inti dari sebuah kebudayaan yakni kegembiraan. Karena itu, dia mengimbau, seluruh elemen masyarakat terus dan aktif dalam menjaga kebudayaan. 

"Kita harus selalu ingat untuk terus aktif, nguri-uri (merawat tradisi) kebudayaan Indonesia, kebudayaan nusantara. Dan sekaligus menguatkan dan mengembangkannya dalam menghadapi perkembangan zaman tersebut," kata Jokowi, Minggu (9/12/2018).

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Indonesia merupakan karya dari sejarah panjang peradaban bangsa. Mulai dari pengalaman panjang menghadapi alam, menghadapi perkembangan zaman dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan yang ada. 

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya