Jokowi: Hindari Hoaks dan Fitnah Menjelang Pemilu 2019

Presiden menyatakan hal itu menanggapi adanya hoaks tentang tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jan 2019, 04:32 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 04:32 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo saat berkunjung di salah satu pesantren di Sukoharjo

Liputan6.com, Blitar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali meminta semua pihak untuk menghindari penyebaran hoaks atau berita bohong dan fitnah menjelang Pemilu 2019.

"Marilah kita hindari fitnah-fitnah seperti itu. Ini sudah mendekati, tiga bulan lagi sudah masuk ke Pilpres," kata Jokowi usai acara penyerahan sertifikat tanah kepada warga Blitar di Pendopo Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (3/1/2019).

Menurut Kepala Negara, semua pihak harus menjaga ketenangan agar pelaksanaan Pemilu 2019 bisa berjalan aman.

"Semuanya harus sejuk dalam menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan politik sehingga tidak menimbulkan pikiran-pikiran jelek dari masyarakat," kata Jokowi.

Presiden menyatakan hal itu menanggapi adanya hoaks tentang tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos. Namun, setelah dicek langsung oleh KPU dan Bawaslu, kabar itu ternyata bohong.

"Ya itulah. Ini kan hoaks. Kartu itu kan belum dicetak, sudah muncul fitnah-fitnah seperti itu," kata Jokowi.

Menurut dia, kondisi seperti itu bisa menimbulkan pikiran-pikiran negatif, pikiran-pikiran jelek mengenai kecurangan. "Hindari hal-hal yang berkaitan dengan hoaks dan fitnah seperti itu," tegas Jokowi.

Sementara itu, mengenai tantangan tes membaca Alquran atau mengaji, Jokowi selaku capres petahana mangatakan dirinya mengikuti aturan yang ditetapkan KPU.

"Ya saya ini kan peserta Pilpres, yang mengatur semuanya adalah KPU. KPU mau seperti apa ya terserah KPU, kita ikut," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

KPU Melapor ke Bareskrim

Sementara itu, KPU melaporkan pembuat dan penyebar hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang dicoblos ke Bareskrim Polri. Ketua KPU Arief Budiman mendatangi Bareskrim Polri pada Kamis petang atau sekitar pukul 15.20 WIB.

Ia ditemani Bawaslu dan para komisioner KPU. Arief menyatakan KPU siap melawan siapa saja pembuat dan penyebar hoaks.

"Kami punya kewajiban membuat pemilu aman damai, luber, adil. Maka jika ada ancaman dan tindakan yang mengganggu pemilu maka KPU akan melawan," kata Arief di Kantor Bareskrim Polri, Kamis (3/1/2019).

Sempat beredar kabar ada tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di kawasan Tanjung Priok. KPU menegaskan hal tersebut adalah berita bohong.

"Tadi malam kami mendapat info tujuh kontainer surat suara dicoblos, dan kami sudah buktikan tidak benar," kata Arief.

Ia meminta polisi mengusut dan menangkap pembuat dan penyebar hoaks tersebut. "Kami berharap supaya bisa ditindak sesuai aturan berlaku," ucap Arief.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya