Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tercatat sebagai negara nomor dua penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Kondisi ini membuat prihatin sejumlah kalangan. Di antaranya perusahaan plat merah Jasindo. Mereka mencanangkan program diet sampah plastik. Seperti apa?
Direktur Utama Jasindo Edie Rizliyanto menyatakan, program diet sampah plastik dilakukan dengan mengubah perilaku dan kebiasaan menggunakan bahan peralatan dasar berbahan plastik.Â
Baca Juga
"Contohnya mengganti gelas plastik dengan tumbler serta tote bag ramah lingkungan," ujar Edie saat pelaksanaan HUT ke-46 Jasindo di Jakarta, Kami 28 Juni 2019.
Advertisement
Dia menyatakan. Indonesia memasuki masa darurat sampah plastik. Oleh karenanya Jasindo ingin mengkampanyekan pengurangan sampah plastik yang diwujudkan dengan komitmen bahwa seluruh karyawan tidak akan lagi menggunakan plastik untuk keperluan minum sehari-hari, melainkan menggunakan tumbler," ucapnya.
Dia berharap dengan gerakan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengurangan penggunaan sampah plastik yang cukup menjadi isu penting bagi kesehatan.
"Langkah nyata yang coba ditanamkan kepada karyawan, mitra dan klien," ungkapnya.