Top 3 News: Gempa Guncang Maluku Tenggara hingga Cuaca Ekstrem Dipicu MJO

Top 3 News mengungkap gempa di Maluku Tenggara. Meski kekuatannya terbilang cukup besar, BMKG menyebut gempa tak berpotensi tsunami.

oleh Devira PrastiwiMaria FloraYusron FahmiYopi Makdori diperbarui 01 Mei 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 07:00 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, gempa dengan kekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Maluku Tenggara, Selasa pagi tadi. Lindu terdeteksi pada pukul 09.30 WIB. 

Meski terbilang cukup besar, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut guncangan gempa tak berpotensi tsunami.

Hingga kini belum ada laporan terkait korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur yang ditimbulkan akibat gempa. 

Sementara itu, setelah sekian lama beritanya tak lagi terdengar, Setya Novanto kembali gegerkan publik Tanah Air dengan aksinya. Sosoknya kedapatan terlihat di sebuah restoran masakan Padang di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Masyarakat pun sempat dibuat bertanya-tanya, apa yang dilakukan terdakwa kasus KTP elektronik atau e-KTP ini berada di luar Lapas Sukamiskin. Rasa penasaran pun terjawab saat Humas Ditjen Pemasyarakatan Adek Kusmanto memberikan klarifikasinya.

Dia membenarkan jika pria yang akrab disapa Setnov memang sang mantan Ketua DPR sendiri. Kehadirannya di RSPAD Gatot Subroto sebagai tindak lanjut pemeriksaan kesehatan dengan diagnosa Arimia, CAD, Vertigo, Perifier, LBP, DMT2, dan CKD

Sementara, pengawalan terhadap Setya Novanto ke rumah sakit memang telah dilakukan sesuai prosedur pada 24 April 2019. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 30 April 2019:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Gempa Magnitudo 5,5 Goyang Maluku Tenggara

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Gempa dengan magnitudo 5,5 menggoyang Maluku Tenggara, Selasa (30/4/2019).

Sumber Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa terjadi sekitar pukul 09.28 WIB. 

Gempa berlokasi dengan 6.28 lintang selatan, 131.59 bujur timur (144 barat daya Maluku Tenggara) dengan kedalaman 10 kilometer.

Apakah gempa berpotensi tsunami? 

 

Selengkapnya...


2. Setya Novanto Terlihat di Luar Lapas, Ini Fakta-Faktanya

Terkait Kasus Suap PLTU Riau-1, KPK Kembali Periksa Setnov
Setya Novanto diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Johannes Budisutrisno Kotjo terkait dugaan menerima suap proyek kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.(merdeka.com/dwi narwoko)

Setya Novanto saat ini sedang menjalani hukumannya di balik jeruji besi. Ia dihukum penjara 15 tahun dalam kasus korupsi e-KTP dan menjalani hukumannya di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Meski sudah divonis dan tengah menjalani hukumannya di hotel prodeo, Setya Novanto terlihat berada di luar lapas.

Humas Ditjen Pemasyarakatan Adek Kusmanto mengakui kabar Setya Novanto berada di luar Lapas memang benar.

"Betul bahwa narapidana atas nama Setya Novanto sedang berada di luar Lapas Sukamiskin untuk mendapatkan tindak lanjut perawatan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta dengan diagnosa Arimia, CAD, Vertigo, Perifier, LBP, DMT2, dan CKD," kata Adek melalui kepada Liputan6.com, Senin, 29 April 2019.

 

Selengkapnya...


3. HEADLINE: Cuaca Ekstrem di Indonesia Dipicu Aktivitas MJO, Seberapa Bahaya?

Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan
Pemandangan saat awan mendung menyelimuti langit Jakarta, Kamis (1/2). BMKG juga meminta warga mengantisipasi potensi angin berkecepatan tinggi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Tak ada yang bisa menebak pola cuaca belakangan ini. Kendati tak ada curah hujan yang ekstrem sepanjang 2019, banyak yang meyakini kalau sebenarnya musim hujan sudah lewat.

Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu telah merilis bahwa sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau pada awal April 2019.

Namun, kenyataannya tidak begitu. Tak ada tanda-tanda musim kemarau. Di Jakarta misalnya, sepanjang pekan lalu hujan turun hampir setiap hari dengan pola yang hampir sama. Matahari memperlihatkan diri di pagi hari, siang sampai malam giliran hujan yang mengguyur.

"Jadi, kurang lebih sampai seminggu ke depan, kita memang perlu waspada dengan pola di mana pagi bisa cukup terik, tapi bisa mengakibatkan perubahan cuaca di sore hari. Ancaman lain adalah genangan dan juga banjir bandang," jelas Kepala Bidang Humas BMKG Taufan Maulana kepada Liputan6.com, Senin (29/4/2019).

Terbukti, di Bengkulu banjir yang melanda sembilan kabupaten/kota sejak Jumat 26 April 2019 malam sudah menelan korban jiwa. Hingga senin pagi, tercatat 29 orang meninggal dunia.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya