Top 3 News: Alasan Jokowi Tolak Ibu Kota Tetap di Jakarta

Top 3 News, Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri sehingga menolak ibu kota tetap di Jakarta atau dipindahkan tetap di Pulau Jawa.

oleh Maria FloraLiputan6.com diperbarui 30 Apr 2019, 07:15 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 07:15 WIB
Jokowi Pimpin Ratas Bahas Pemindahan Ibu Kota
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019). Jokowi menyatakan ingin agar rencana pemindahan ibu kota dikerjakan dengan serius. (Liputan6.com/HO/Radi)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News mengungkap rencana pemerintah yang akan memindahkan Ibu Kota Negara ke luar Jawa. Hal ini kembali mencuat saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi laporan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas terkait lokasi alternatif untuk ibu kota baru Indonesia.

Dari tiga lokasi alternatif yang dipaparkan, Jokowi hanya menyetujui alternatif ketiga, yakni memindahkan ibu kota ke luar Jawa.

Alasan Jokowi menolak ibu kota tetap di Jakarta atau dipindahkan di Pulau Jawa, karena keduanya merupakan kawasan banjir dan macet.

Sementara itu, polisi berhasil membekuk penyebar video hoaks emak-emak geruduk Gudang KPU Jombang. Penyebar video hoaks bernama Lukman (30) merupakan warga Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut. Dia sehari-hari bekerja sebagai tukang cukur rambut di Cilegon, Banten.

Lukman ditangkap jajaran Polda Jatim di tempat tinggalnya Kecamatan Cibiuk, pada Sabtu 27 April siang.

Kabar lainnya yang tak kalah menyedot perhatian, kasus pencurian yang dilakukan kapal berbendera Vietnam di perairan Natuna Utara, Sabtu, 27 April kemarin.

Saat penegakan hukum hendak dilakukan KRI Tjiptadi-381 kepada ABK kapal, perlawanan terjadi. Kapal Pengawas Perikanan Vietnam/Coast Guard Vietnam yang mengawal kapal tersebut melakukan provokasi dengan menabrakan kapal ke lambung kiri KRI Tjiptadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Ibu Kota Dipindahkan ke Luar Jawa

20170111-Kuota-Haji-AY1
Presiden Jokowi usai memberikan keterangan pers mengenai kuota haji di Istana Merdeka, Rabu (11/1). Kuota Haji 2017 mendapatkan kenaikan sebesar 10.000, yang sebelumnya 211.000 kuota menjadi 221.000 kuota. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyetujui rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Ini disampaikan Jokowi saat menanggapi laporan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengenai tiga lokasi alternatif ibu kota baru Indonesia.

Bambang dalam laporannya menyebut tiga lokasi alternatif tersebut yakni pertama tetap di Jakarta, kedua di sekitar Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Ketiga di luar Pulau Jawa.

Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri sehingga menolak ibu kota tetap di Jakarta atau dipindahkan di sekitar Pulau Jawa. Jakarta atau Pulau Jawa disebut sebagai kawasan rawan macet dan banjir.

 

Selengkapnya...

2. Polisi Tangkap Penyebar Video Hoaks

tangkap-ilustrasi-131215b.jpg
Ilustrasi tangkap

Seorang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, ditangkap polisi karena diduga telah menyebarkan video bohong atau hoaks. Video berisi tayangan emak-emak mendatangi gudang KPU Jombang, Jawa Timur, karena disinyalir ada kecurangan dalam Pemilu 2019 itu disebarkannya melalui Youtube.

"Memang benar pelaku penyebar video ini diamankan di wilayah hukum Polres Garut," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng di Garut, Minggu (28/4/2019).

Dia menuturkan, penyebar video hoaks bernama Lukman (30) merupakan warga Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang cukur rambut di Cilegon, Banten.

 

Selengkapnya...

3. KRI Tjiptadi Ditabrak Kapal Vietnam di Natuna

Detik-detik Peledakan 2 Kapal Asing Pencuri Ikan di Ambon
Kadispenum Puspen TNI Kolonel Infanteri Bernardus Robert menjelaskan, 2 kapal itu ditangkap di perairan Maluku pada 7 Desember 2014.

Pencurian ikan di Laut Natuna Utara terjadi, Sabtu 27 April, sekitar pukul 14.45 WIB. Penegakan hukum pun lalu dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 yang saat itu tengah berpatroli.

Kapal ikan Vietnam tersebut dikawal oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam/Coast Guard Vietnam. Mereka berusaha menghalangi proses penegakan hukum dan kedaulatan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 dengan cara menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381.

Tabrakan itu mengakibatkan KIA BD 979 yang sedang ditahan KRI Tjiptadi-381 bocor dan tenggelam. ABK Kapal Ikan Vietnam yang berjumlah 12 Orang berhasil diamankan ke atas KRI TPD-381.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya