Mata Kirinya Tak Bisa Melihat, Novel Baswedan Kembali Berobat ke Singapura

Alghiffari tak tahu siapa saja yang menemani Novel ke Singapura.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2019, 13:12 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 13:12 WIB
Kasus Teror Air Keras, Penyidik Polri Periksa Novel Baswedan
Penyidik senior KPK Novel Baswedan memberikan keterangan usai diperiksa oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan Polisi di Gedung KPK, Kamis (20/6/2019). Novel diperiksa terkait kasus penyiraman air keras hingga mata kirinya buta diharapkan bisa menemukan titik terang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dikabarkan kembali menjalani perawatan di Singapura. Pasalnya, Novel kembali tak bisa melihat usai menjalani operasi dimata kirinya setelah disiram orang tak dikenal pada 2017 lalu. Hal ini pun dibenarkan oleh Anggota Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa.

"Kemarin ke Singapura untuk berobat. (Karena) Mata kirinya nggak bisa melihat," katanya kepada merdeka.com, Selasa (25/6/2019).

Namun, Alghiffari tak tahu siapa saja yang menemani Novel Baswedan ke Singapura. "Wah nggak tau sama siapa," katanya.

Lebih lanjut terkait kasus penyiraman, Alghiffari tak tahu perkembangannya selanjutnya. Sebab, usai diperiksa di Gedung KPK pada Kamis (10/6/2019) dirinya belum menerima jadwal pemeriksaan dan bahkan perkembangan kasus ini.

"Memang dari pemeriksaan kemarin tidak ada agenda pemeriksaan kembali. (Dan) Tim Gabungan Polri menolak memberitahu perkembangan ketika diminta tim advokasi. Mereka mengatakan akan sampaikan dalam laporan akhir," pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Disiram Air Keras

Sebelumnya, dalam surat tugas Kapolri bernomor Sgas/3/I/HUK.6.6./2019 yang dikeluarkan pada 8 Januari 2019, kepolisian dalam tim gabungan bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kekerasan yang terjadi kepada Novel Baswedan.

Surat tugas tersebut berlaku selama enam bulan mulai 8 Januari 2019 sampai 7 Juli 2019.

Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Hari ini tepat 800 hari pasca penyerangan terhadap Novel.

Pelaku menyiramkan air keras ke kedua mata Novel sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya