Liputan6.com, Jakarta - Tokoh adat di Provinsi Papua Barat menyatakan dukungan kepada Ketua Badan Kehormatan DPD RI Mervin Sadipun Komber untuk diusulkan menjadi menteri kabinet pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua 2019-2024.
Dukungan tersebut disampaikan John Warijo, Tokoh Adat di wilayah Doberaay, Papua Barat, Jumat (5/7/2019), seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga
Menurut John Warijo, menteri kabinet adalah orang-orang yang sudah teruji yakni memiliki pengalaman memimpin lembaga negara di tingkat pusat. Mervin Komber, kata dia, layak diusulkan menjadi menteri karena saat ini memimpin Badan Kehormatan DPD RI.
Advertisement
"Kami berharap Presiden terpilih Pak Jokowi dapat mempertimbangkan aspek keseimbangan dengan mengangkat calon menteri dari Provinsi Papua Barat. Karena tiga menteri putra Papua sebelumnya, dari Provinsi Papua," kata John.
Dukungan yang sama kepada Ketua Badan Kehormatan DPD RI ini juga disampaikan oleh para kepala suku di wilayah adat Bomberaay, di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Kepala suku Mairasi, Martinus Naguasai, mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk memilih Mervin Komber sebagai tokoh muda asal Papua Barat untuk menjadi salah satu menteri di kabinet.
Kepala suku Oburau, Romelus Surbay, mengatakan, dirinya merasa bangga bahwa tokoh muda Papua berani tampil menjadi tokoh nasional.
"Kami usulkan kepada Pak Jokowi, saat ini, waktunya tokoh muda dari Provinsi Papua Barat untuk diangkat menjadi menteri," katanya.
Sebelumnya, perwakilan mahasiswa asal Papua di Jakarta juga menyatakan dukungannya kepada Ketua Badan Kehormatan DPD RI Mervin Komber untuk dapat diangkat menjadi menteri di kabinet.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jokowi Cari Menteri Muda
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberi sinyal akan ada menteri muda di kabinetnya mendatang. Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah menyampaikannya.
"Saya kira karena Pak Jokowi sudah membuat pernyataan bahwa nanti akan ada menteri-menteri yang muda. Bahkan beliau nyebut umur 25-30 ya. Itu artinya berarti akan ada menteri, dan ini kan hak prerogatif Presiden," ucap Ma'ruf di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
"Nanti jadi saya kira memang, karena potensi milenial cukup besar. Maka saya kira sudah wajar untuk direpresentasikan di dalam kabinet," lanjut dia.
Meski demikian, Ma'ruf menuturkan untuk namanya siapa saja, belum ada yang dibicarakan.
"Belum, namanya belum. Tunggu saja," ungkap Ma'ruf.
Menurut dia, untuk kriterianya selain muda, ya memang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhannya.
"Ya tentu kriterianya selain muda juga memiliki kemampuan ya, profesional di bidang Kementerian yang dia akan tempati. Jadi saya kira itu melalui seleksi yang cukup," pungkas Ma'ruf Amin.
Advertisement