Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta semua pihak bersabar menunggu pihak kepolisian mengungkap kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Hal ini dikatakan Moeldoko menanggapi langkah Amnesty Inernational yang membawa kasus Novel ke kongres Amerika Serikat.
Baca Juga
Menurut dia, pemerintah akan berusaha keras untuk menuntaskan kasus ini. Pihak kepolisian juga tengah mengusut kasus penyerangan Novel.
Advertisement
"Pemerintah masih berusaha. Unsur-unsur yang memiliki tugas untuk itu bekerja keras. Saya pikir perlu menunggu. Lebih baik menunggu (sabar)," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Moeldoko menyatakan Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengungkap kasus air keras Novel selama tiga bulan.
Mantan Panglima TNI itu menyebut arahan Jokowi merupakan bentuk keseriusan pemerinrah menuntaskan kasus Novel.
"Ini sebuah keseriusan pemerintah bahwa persoalan ini bisa segera diselesaikan," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bukan Kasus Tunggal
Sebelumnya, Amnesty Internasional membawa kasus penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan ke Kongres Amerika Serikat (AS).
Paparan disampaikan oleh Manajer Advokasi Asia Pasifik Amnesty International, Francisco Bencosme, dalam forum "Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook" yang diselenggarakan di Subkomite Asia, Pasifik, dan Non-proliferasi Komite Hubungan Luar Negeri Dewan Perwakilan AS.
Bencosme menjelaskan bahwa saat serangan itu terjadi, Novel tengah memimpin penyelidikan penyalahgunaan dana proyek kartu identitas.
Menurut Bencosme, kasus ini tidak dapat dilihat sebagai kasus tunggal. Dia menyebut penyelidik anti-korupsi dari KPK dan aktivis serta pembela HAM di Indonesia memang kerap menjadi sasaran ancaman dan kekerasan.
Advertisement