Rampung Susun Kabinet, PPP Mengaku Belum Diberitahu Jokowi

Arsul merasa tidak ada salahnya Jokowi menyelesaikan kabinet tanpa memberitahu partai koalisi pendukungnya terlebih dahulu. Sebab itu merupakan hak prerogatif presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2019, 07:51 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 07:51 WIB
PPP Kubu Romi Serahkan Berkas Pendaftaran Peserta Pemilu 2019
Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi) Arsul Sani menyerahkan berkas ke anggota Komisioner KPU, Hasyim Ashari di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu (14/10). PPP kubu Romi mengantar berkas pendaftaran peserta Pemilihan Umum 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku pihaknya belum diberitahu Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait susunan kabinet baru. Kendati Jokowi sudah merampungkan susunan dan komposisi kabinet di periode keduanya.

"Pak Jokowi bisa jadi sudah final tapi kan kalau belum diberikan kami enggak tahu juga," kata Arsul saat berkunjung ke rumah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis 15 Agustus 2019.

Arsul merasa tidak ada salahnya Jokowi menyelesaikan kabinet tanpa memberitahu partai koalisi pendukungnya terlebih dahulu. Sebab itu merupakan hak prerogatif presiden.

"Karena itu kan hak prerogatif presiden kan boleh juga presiden finalkan apa yang hal terbaik menurut presiden," ucapnya.

PPP telah bertemu dengan Jokowi pascapenetapan presiden periode 2019-2024 oleh KPU. Arsul mengeklaim, tidak bicara jatah kabinet dalam pertemuan itu. Jokowi menyampaikan kepada PPP bahwa akan diberikan portofolio kementerian.

"Pak Jokowi terhadap PPP baru menyampaikan pemberitahuan bahwa PPP tetap diminta beliau, akan diberi portofolio, dan kemudian apa portofolionya? Nanti pada akhirnya akan kami sampaikan," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dominasi Menteri dari Kalangan Profesional

Pimpin Ratas, Jokowi Pinta Pembangunan Infrastruktur Dipercepat
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan komposisi menteri sudah terpenuhi. Kalangan profesional diberikan ruang lebih ketimbang partai politik di kabinet 2019-2024.

"Kabinet sudah final. Komposisi 45 persen parpol, 55 profesional," ujar Jokowi saat bertemu pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8).

Dia juga menyatakan keseriusannya merekrut anak muda Indonesia berbakat untuk menjadi menteri di kabinet 2019-2024. Adapun kisaran umurnya yaitu 30 hingga 35 tahun.

"Ya ada yang umur-umur gitu, yang muda dan setengah muda dan ada yang setengah tua," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya