Ini Kawasan Penyumbang Polusi Udara Terbanyak di Jakarta

Meski mengalami perbaikan kualitas udara, Ibu Kota masih masuk 10 besar kota terpolusi di dunia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Agu 2019, 09:21 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 09:21 WIB
Bougenville Bundaran HI
Bunga bougenville amenities menghiasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Tanaman hias tersebut dipercaya ampuh untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara Jakarta pagi ini, Kamis (22/8/2019) membaik. Berdasarkan data airvisual yang diakses pukul 07.00 WIB, Jakarta menempati posisi keenam kota dengan polusi terburuk.

Meski mengalami perbaikan kualitas udara, Ibu Kota masih masuk 10 besar kota terpolusi di dunia.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut kawasan Industri menjadi kawasan penyumbang polusi terbanyak. Adapun kawasan itu adalah Jakarta Utara dan Jakarta Timur dengan adanya kawasan industri Pulogadung.

"Dari sumber tidak bergerak, polusi dari kawasan yang banyak industrinya di Jakarta," kata Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan pada Liputan6.com, Kamis (22/8/2019).

Yogi menambahkan, sumber terbanyak polusi kedua adalah limbah dari kendaraan bermotor. "Kalau sumber bergerak (polusi terbanyak) dari transportasi," ucap Yogi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati, menyebutkan bahwa tanaman hias bougenville (Bougenville amenities) dapat menyerap polusi udara sebanyak 45,44 mikrogram/gram.

Oleh karenanya, Pemprov DKI telah menanam sekitar 100.000 tanaman bougenville di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Bougenville amenities memiliki serapan polusi udara kategori tinggi sebesar 45,44 mikrogram/gram," Suzi seperti dilansir dari Antara, Minggu 18 Agustus 2019. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ganjil Genap

Ganjil Genap Untuk Atasi Polusi Jakarta
Suasana lalu lintas kendaraan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (31/7/2019). Gubernur Anies Baswedan menyampaikan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap menjadi salah satu rencana Pemprov DKI mengatasi polusi udara di Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanan

Pemprov DKI Jakarta mengklaim, adanya perbaikan kualitas udara di Jakarta salah satunya karena perluasan penerapan ujicoba perluasan ganjil-genap sejak awal Agustus lalu.

Pemprov DKI bahkan menyebutkan ada penurunan tingkat polusi udara di Jakarta hampir 20 persen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Andono Warih, menyatakan berdasarkan oleh Dinas LH pemantauan kualitas udara di Stasiun Bundaran HI. Hasilnya penurunan tingkat polusi sebanyak 18,9 persen.

"Ini data hasil pemantauan kualitas udara di 2 SPKU setelah uji coba GaGe selama satu minggu kemarin, untuk Stasiun Bundaran HI terjadi penurunan 18.9 persen,” katanya beberapa waktu lalu.

Sementara hasil pengamatan kualitas udara di Stasiun Kelapa Gading, kata Andono, mengalami penurunan sekitar 13 persen. "Untuk Stasiun Kelapa Gading terjadi penurunan 13.51 persen," ucapnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya