Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat. Dalam pertemuan, Bambang menyerahkan dua kajian terkait pemindahan ibu kota.
Dia menjelaskan dua kajian tersebut mengenai struktur tanah dan dampak ekonomi pembangunan kota baru.
"Dua detail itu terkait dengan struktur tanah dan dampak ekonomi dari pembangunan kota baru. Jadi sudah kami serahkan, dan Presiden akan melihat dan mereview dan mudah-mudahan setelah itu akan ambil keputusan," kata Bambang usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Advertisement
Terkait apakah pemindahan ibu kota resmi di Kalimatan Timur, Bambang belum mau menjabarkan. Dia meminta publik agar bersabar dan akan diumumkan oleh Presiden Jokowi.
"Lokasi nanti diumumkan, sabar. Yang umumkan Presiden dah, gitu aja," ungkap Bambang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa pemerintah belum menentukan lokasi ibu kota baru. Jokowi mengatakan masih menunggu beberapa kajian lagi terkait pembangunan ibu kota baru menggantikan DKI Jakarta itu.
"Akan kita umumkan pada waktunya, masih menunggu kajian, tinggal satu, dua kajian yang belum disampaikan kepada saya," ujar Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan berbicara lebih jauh soal lokasi pemindahan ibu kota. Sejauh ini, pemerintah baru memutuskan bahwa ibu kota pengganti DKI Jakarta dipindahkan ke Pulau Kalimantan.
"Masih menunggu kajian, dua kajian," ucap dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Dipikirkan Matang
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut, pemindahan ibu kota sudah dipikir matang untuk 100 tahun ke depan. Oleh karena itu, Moeldoko meminta kepada masyarakat menanggapi positif terkait pemindahan ibu kota Indonesia.
Oh iya kalau melihatnya sekarang, kan kita melihatnya jauh ke depan. Kita melihat, memikirkan Indonesia yang memikirkan 100 tahun ke depan, bukan memikirkan 5 tahun, 10 tahun ke depan," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Moeldoko mengungkapkan, rencana pemindahan ibu kota sudah dibicarakan sejak lama. Jika tidak direalisasikan, menurut dia tidak akan terjadi pemindahan.
"Kalau dipikirkan terus kan tidak terealisasi. terus kapan mau move on-nya? ini mau di-move on-kan," ungkap Moeldoko.
Â
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement