Kesaksikan Warga Saat Tawuran Antar Warga Pecah di Manggarai

Belum diketahui apa pemicu tawuran antarwarga di Manggarai ini kembali terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2019, 20:27 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 20:27 WIB
tawuran-ilustrasi-131118b.jpg
ilustrasi tawuran

Liputan6.com, Jakarta - Tawuran kembali pecah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019) sore, pukul 16.00 WIB. Perseteruan diketahui terjadi antara warga Tenggulun, Jakarta Pusat dan warga Swadaya.

"Dari sore jam 4. Baru kelar ini," ucap Andre salah satu pedagang di lokasi kepada Liputan6.com.

"Jalan sempat ke blokade di lampu merah Pasar Raya. Sejaman kira-kira," tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab tawuran antar warga ini terjadi. Namun, dampaknya membuat perjalanan KRL di Stasiun Manggarai sempat terganggu sejak pukul 16.39 WIB.

Polisi yang menerima laporan langsung diturunkan ke TKP. Untuk membubarkan massa, petugas menembakkan gas air mata ke arah dua kelompok warga.

"Polisi tembak gas air mata," tutur Anisa saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/9/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pengakuan Warga

Ilustrasi Tawuran 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tawuran 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Sementara itu, para pengendara motor yang melintas sempat menghentikan kendaraanya karena terkena gas airmata pascapolisi berhasil membubarkan massa. Salah satunya dirasakan Muhammad Junaidi.

"Saya dari Sudirman mau jalan balik. Eh tadi pas dibelokkan mata saya perih. Kalau dipaksain nabrak entar, jadi saya berhenti dulu," ungkapnya.

Hal senada diucapkan pengendara motor lainnya. "Awalnya biasa aja, tiba-tiba perih mata saya," kata Ibu Asih.

Saat dimintai keterangan, pihak kepolisian setempat masih enggan menjelaskan penyebab  tawuran antar warga ini terjadi. 

Udin, salah satu pedagang yang biasa menjajakan usahanya di Manggarai mengatakan, tawuran ini kerap kali terjadi. Dia pun tidak mengetahui pasti apa penyebabnya.

"Tadi rame-rame pada tawuran. Nggak tahu masalahnya," ujarnya.

Namun, dia sempat mendengar bunyi ledakan dari petasan sebanyak tiga kali.

 

(Desti dan Jagat Alfat Nusantara)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya