17 Tahun Car Free Day, Pemprov DKI Bagikan 100 Tanaman Lidah Mertua

Perayaan 17 tahun Car Free Day diharapkan warga semakin sadar untuk mengurangi polusi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2019, 12:33 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 12:33 WIB
Semrawut, PKL Ganggu Aktivitas Pengunjung CFD
Warga dan pedagang kaki lima (PKL) memadati kawasan car free day (CFD), Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pengawasan petugas menyebabkan banyak PKL berjualan tidak pada tempat yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - 100 tanaman sansievieria atau lidah mertua dibagikan kepada pengundung di Spot Budaya Taman Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta pada Minggu (22/9/2019).

Kegiatan ini sebagai peringatan 17 tahun penyelenggaraan Car Free Day atau hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta.

"Itu dari Dinas Kehutanan Pemprov DKI, katanya punya kemampuan menghisap polutan-polutan di udara," kata Kepala Seksi Bidang Pengaturan Pemanduan Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta Kelik Setiawan seperti dilansir dari Antara, Minggu (22/9/2019).

Kelik mengatakan, untuk mendukung 17 tahun hari bebas kendaraan bermotor, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bertugas menyiapkan lahan bagi warga untuk melakukan kegiatan di ruang publik sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

"Kita pastikan bersama dengan pihak kepolisian, mulai pukul 06.00- 11.00 WIB tidak ada kendaraan yang melintas. Kecuali kendaraan ramah lingkungan dan angkutan publik," ujar Kelik.

Menurut dia, Dinas Perhubungan DKI Jakarta turut memastikan bahwa angkutan publik yang memasuki wilayah Car Free Day merupakan kendaraan yang berbahan bakar gas.

"TransJakarta juga kita pilah, yang berbahan bakar solar tidak diperbolehkan melewati lingkungan CFD selama acara berlangsung, hanya yang berbahan bakar gas yang boleh," kata Kelik.

Sementara Inisiator Car Free Day, Ahmad Safrudin mengatakan, dalam perayaan 17 tahun Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini diharapkan warga DKI Jakarta semakin sadar untuk mengurangi polusi melalui penggunaan angkutan publik dan mengurangi penggunaan pribadi kendaraan bermotor.

"Harapannya warga Jakarta lebih sadar untuk mengurangi polusi dengan cara berjalan kaki untuk jarak pendek atau menggunakan kendaraan bebas polusi seperti sepeda bisa juga pakai kendaraan umum seperti TransJakarta," kata Ahmad Safrudin.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Keluhkan PKL

Semrawut, PKL Ganggu Aktivitas Pengunjung CFD
Warga dan pedagang kaki lima (PKL) memadati kawasan car free day (CFD), Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Banyaknya PKL yang berjualan tidak pada tempatnya membuat semrawut dan mengganggu aktivitas olahraga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluhkan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menjamur di sepanjang Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman, Jakarta saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).

Kepala Seksi Bidang Pengaturan Pemanduan Bidang Pengendalian Operasional Dishub DKI Jakarta Kelik Setiawan mengaku, pihaknya belum maksimal melakukan penataan PKL, khususnya saat Car Free Day.

"HBKB seharusnya bisa memenuhi kemauan dari warga itu sendiri. Kami masih berusaha semaksimal mungkin, mulai dari olahraga, rekreasi, sampai dengan aktivitas pedagang itu kalau bisa. Kami mengakui kinerja dalam pengaturan itu belum maksimal," kata Kelik seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/9/2019).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya