Liputan6.com, Jakarta - Operasi pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dengan sandi 'Mantap Brata' resmi ditutup. Operasi mantap brata dilakukan aparat gabungan Polri-TNI sejak tahapan pendaftaran calon hingga pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono mengatakan, masyarakat tak perlu ragu dengan kekompakan TNI-Polri untuk mengamankan wilayah hukumnya. Menurutnya, TNI-Polri telah sukses mengamankan pemilu yang digelar secara serentak hingga tahapan pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.
"Ini kembali kita sampaikan ke masyarakat, jangan ragukan soliditas TNI dan Polri," kata Eko usai malaksanakan upacara penutupan operasi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Advertisement
Eko menegaskan, TNI-Polri akan terus bekerja sama dalam mengamankan Jakarta dan sekitarnya. Ia juga akan melakukan evaluasi terkait operasi mantap brata.
"Seperti yang disampaikan Kapolda setiap selesai kegiatan pasti kita akan melakukan analisa dan evaluasi, apa yang jadi kekurangan-kekurangan kita," tegasnya.
Tak berbeda dengan Eko, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono juga bakal melakukan evaluasi dengan anggotanya yang telah megamankan pemilu serentak hingga pelantikan presiden-wakil presiden.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Siap Amankan Pilkada
Selain itu, pihaknya mengaku akan terus melakukan pengamanan khusunya di Ibu Kota. Terlebih, bakal ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun depan.
"Tentunya dalam setiap operasi ada langkah-langkah anev (analisa dan evaluasi) yang kita lakukan, apa kekurangan-kekurangan nanti jadi perbaiakan buat kita untuk kegiatan operasi berikutnya," jelas Gatot.
"Tahun depan kan kita akan melaksanakan pilkada juga itu lebih kurang 270 pilkada tetap kita akan bersinergi dan berkolaborasi dengan TNI-Polri untuk amankan kegiatan itu," tutupnya.
Advertisement