Cak Imin Minta Negara Eropa Setop Ekspor Limbah Plastik ke Indonesia

Hal itu disampaikan Cak Imin dalam kongres partai-partai politik anggota Parlemen Eropa (European People's Party) resmi di Kroasia.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2019, 05:02 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2019, 05:02 WIB
Cak Imin
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat berada di Kroasia. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kongres partai-partai politik anggota Parlemen Eropa (European People's Party) resmi ditutup pada Jumat 22 November 2019. Dalam pertemuan selama 3 hari di Zagreb, Kroasia sejak 19 November itu, Indonesia diwakili oleh Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Acara itu dihadiri lebih 40 negara dan partai. Kongres ini secara khusus membahas isu Global Sustainable Development atau lingkungan hidup.

Sebagai perwakilan dari Indonesia, Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB ini mengusung 3 agenda utama, yaitu meluruskan pandangan keliru tentang sawit Indonesia, emisi karbon serta sampah plastik.

"Dalam sesi perbincangan dengan para ketua umum partai, terutama dari negara maju (Jerman, Perancis, Italia dan Belanda) saya sampaikan permintaan agar jangan sampai ada lagi perusahaan di negara mereka yang mengekspor sampah plastik atau limbah B3 ke Indonesia. Kita ini sudah jadi penyumbang kedua terbesar dunia untuk sampah plastik di laut, sekitar 187 juta ton. Jangan ditambahi lagi dari negara Eropa," kata Cak Imin dalam rilisnya, Jumat (23/11/2019).

Dia menambahkan, kasus ditemukannya 428 kontainer berisi sampah plastik di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu membuktikan bahwa ekspor sampah plastik dan limbah B3 dari negara Eropa tetap jalan. Kontainer itu berasal dari Jerman, Inggris, Italia, Perancis, Belgia, Amerika, Australia dll.

"Jadi ya direekspor balik ke negara asalnya," lanjut Cak Imin.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Saling Jaga Lingkungan

Cak Imin mengajak untuk saling menjaga lingkungan. Negara Eropa, Asia dan Amerika semua punya kontribusi dalam perusakan lingkungan.

"Dan mereka memahami keberatan saya itu," tambah Cak Imin.

Cak Imin mengatakan, teknologi pengolahan sampah plastik sebetulnya ada yang murah dan sederhana. Bisa dipakai orang desa untuk usaha.

"Saya minta kader PKB di Kementerian Desa untuk mendorong agar BUMdes-BUMdes masuk ke usaha pengolahan sampah plastik ini. Sepanjang ada off-takernya, bisnis ini menguntungkan kok. Jadi komersialnya ya dapet, soal lingkungannya juga dapet. Dunia akherat dapet semua," tutup Cak Imin.

Reporter : Randy Ferdi Firdaus

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya