RSJ Grogol Tolak Satpam yang Aniaya Pasien Kembali Bekerja

Manajemen RSJ Grogol telah mengirim surat ke perusahaan outsourcing satpam.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2019, 17:16 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 17:16 WIB
Dirut RSJ Grogol, Laurentius Panggabean
Dirut RSJ Grogol, Laurentius Panggabean. (Nur Habibie/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dokter Soeharto Herdjan, Grogol, Jakarta Barat angkat suara soal video viral oknum satpam RSJ yang menganiaya pasiennya. Oknum satpam itu ditolak bekerja lagi di RSJ Grogol.

"Kita sudah menyampaikan ke perusahaan (outsourcing satpam) secara lisan kemarin itu untuk sementara tidak usah petugas itu ada di rumah sakit," ujar Direktur Utama RSJ Grogol, Laurentius Panggabean di kantornya, Jakarta Barat, Kamis (11/12/2019).

Laurentius menilai, tindakan yang dilakukan oknum satpam tersebut tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) menangani pasien RSJ. "Yang dihadapi itu pasien, bukan seseorang yang karena kemauan bebasnya untuk melakukan itu," tuturnya.

Dia berharap ada tindakan tegas dari perusahaan penyedia jasa satpam terhadap oknum tersebut. Dia berharap kasus serupa tidak terjadi lagi.

"Kita tidak mentolelir kekerasan kepada pasien. Pasien itu tidak akan berubah kalau dia dikerasi, justru dengan perhatian dan kasih sayang itu membuat dia lebih nyaman dan lebih mudah dimengerti daripada kita melakukan kekerasan kepada dia," ucap Laurentius.

Meski begitu, Laurentius menyatakan pihaknya akan mengevaluasi para pekerja di RSJ secara keseluruhan terkait penanganan terhadap pasien. Kasus penganiayaan yang dilakukan oknum satpam terhadap pasien juga menjadi bahan introspeksi internal.

"Kita instrospeksi apakah memang itu sudah kita sampaikan cukup baik atau memang kondisinya begitu, bahwa petugas tersebut memakai cara-cara seperti itu untuk mengatasi permasalahannya. Tetapi, bagi kita itu tidak dibenarkan," katanya.

Lebih lanjut, Laurentius meminta semua pekerja di RSJ, tak terkecuali satpam, dites psikologis. Dia tidak ingin orang yang bekerja di RSJ memiliki kecenderungan berbuat kasar terhadap pasien.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Viral di Media Sosial

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa berinisial F (27) mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa, Grogol, Jakarta Barat. Ia dianiaya oleh pihak keamanan lantaran kabur karena dianggap tak membayar biaya rumah Rumah Sakit. Peristiwa ini viral di media sosial.

Dalam akun media sosial Intstagram @makassar_iinfo, pria yang mengenakan kaus berwarna hijau, celana biru sambil memegang kopiah hitam itu sebelum dianiaya, lebih dulu diamankan oleh pihak keamanan lainnya. Sambil memegangkan kaus anak tersebut yang juga diputar dan ditekan.

"Diem lu, diem," ujar salah seorang security memakai seragam berwarna hitam dengan nada yang tinggi sambil memegang Handy Talking (HT).

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/12/2019) lalu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Tak lama berselang, dua orang security lainnya datang dengan menggunakan sepeda motor merek Yamaha N-Max.

Saat itu, pihak keamanan yang menggunakan batik cokelat panjang langsung turun dari motornya dan memukul perut korban. Lalu, pihak keamanan lainnya menampar wajah korban.

Korban langsung dibawa naik ke atas sepeda motor. Saat berada di atas sepeda motor, korban kembali dianiaya oleh pihak keamanan yang menggunakan batik dengan cara disikut menggunakan tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak satu kali.

Untuk pihak keamanan yang menjaga korban dari belakang juga sesekali ikut memukul bagian belakang korban. Korban pun lantas dibawa kembali ke RSJ.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya