Anies Minta Masyarakat Bantu Hentikan Penularan Covid-19

Anies mengatakan, jika menganggap imbauan bekerja di rumah sebagai hal kosong dan tak bermakna maka potensi penyebaran Covid-19 pun akan tinggi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 20 Mar 2020, 20:11 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 20:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap masyarakat Jakarta turut berperan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Hal ini dilakukan dengan cara masyarakat ikut melakukan social distancing.

"Ini mutlak dilakukan oleh semua bila sebagian tidak melaksanakan ini, maka efektifitas akan menurun. Potensi penyebarannya akan terus meningkat. Sikap bertanggung jawab hari ini adalah dengan memilih berada di rumah, memilih tidak berkegiatan di luar rumah," ucap Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Dia mengatakan, jika menganggap hal ini sebagai imbauan kosong dan tak bermakna, serta masyarakat masih berkegiatan di luar rumah, maka potensi penyebaran Covid-19 pun akan tinggi.

"Jakarta selama beberapa minggu ini kami terus anjurkan, tapi ini tidak bisa berjalan efektif jika semua melaksanakan dengan disiplin. Karena itu saya imbau kepada seluruh warga Jakarta, angka kematian 20 yang hari ini diumumkan adalah angka yang sangat banyak," ucap Anies.

Ia juga meminta masyarakat untuk seluruh masyarakat membantu mengurangi angka kematian yang cukup tinggi itu. Ia mengatakan, cara mengurangi jumlah kematian bukan hanya meningkatkan fasilitas kesehatan semata.

"Tapi dengan menghentikan penularan. Hari ini di Jakarta ada 17.500 dokter, ada 27.000 perawat, ada 900-an tenaga kesehatan masyarakat. Jajaran medis di seluruh Jakarta posisinya adalah menghadapi jumlah warga yang datang, yang jumlahnya luar biasa. Daya respons kita memiliki ambang batas karena jumlah RS, jumlah tenaga yang tak seiring jumlah kasus," jelas Anies.

Karena itu, lanjut Anies jika kita ingin sehat dan menjaga semuanya sehat maka kurangi jumlah penderita. Dan menurutnya, mengurangi jumlah penderita itu dengan mengurangi penularan.

"Karena kemampuan dari sistem kesehatan di ibu kota ini ada batasnya. Ini berbeda kalau kita punya kasus 12. Ini sudah merupakan pandemi dan di Jakarta percepatannya tinggi karena interaksi tinggi," ucap Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jakarta Tanggap Darurat

Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan saat berada di TTIC, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020). (Merdeka.com)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan status Ibu Kota, tanggap darurat bencana Covid-19. Status ini berlaku selama 14 hari ke depan sejak hari ini, Jumat (20/3/2020).

"Pada hari ini kita menetapkan bahwa Jakarta darurat bencana wabah Covid-19 sampai 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang menyesuaikan kondisi," ujar Anies saat konferensi pers, di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Dia menjelaskan, status tanggap darurat bencana Covid-19 ini ditetapkan setelah melihat perkembangan jumlah kasus positif dan jumlah pasien dalam pengawasan serta yang meninggal akibat virus ini cukup signifikan.

Status ini juga telah dibahas bersama dengan pihak Gugus Tugas Tim Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat nasional dan seluruh jajaran TNI-Polri dan pihak terkait.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan tegas mengingatkan seluruh masyarakat khususnya warga Jakarta disiplin mengikuti arahan pemerintah untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Jika terpaksa, Anies ingatkan tentang jarak batas aman untuk interaksi, social distancing.

"Ini mutlak harus dilakukan oleh semua pihak. Bila ini tidak dilaksanakan maka efektivitasnya menurun, potensi penyebarannya terus meningkat," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya