MUI Imbau Masyarakat Peduli Tetangga Kesulitan Ekonomi karena Covid 19

MUI mengimbau umat Islam menjalankan perintah Nabi tersebut dengan menciptakan satu sistem ketahanan hidup bertetangga yang kuat dan baik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Apr 2020, 09:02 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 09:02 WIB
Kesiapan RS Pertamina Jaya
Tim dokter bersiap melakukan pengecekan persiapan ruang modular di RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan pandemi corona Covid 19 berdampak ekonomi pada masyarakat kalangan bawah. Jika tak diatasi, kondisi ini akan menimbulkan tindak kriminal.

"Untuk itu kita harus bisa mendorong bagaimana setiap keluarga peduli terhadap keadaan keluarga lain yang merupakan tetangganya," kata Anwar dalam keterangannya, Selasa (7/4/2020).

Menurut dia, bila ada keluarga yang memiliki masalah (ekonomi), maka orang dan keluarga yang menjadi tetangganya harus berempati dan membantu. Apalagi bagi umat Islam masalah ini jelas-jelas sangat menjadi perhatian.

"Nabi berkata bahwa engkau tidak bisa dikatakan telah beriman kalau engkau tidur dalam keadaan perutmu kenyang, sementara tetanggamu kelaparan," jelas Anwar.

Karena itu, MUI mengimbau umat Islam menjalankan perintah Nabi tersebut dengan menciptakan satu sistem ketahanan hidup bertetangga yang kuat dan baik yang didasarkan nilai-nilai Islam, agar Covid-19 ter atasi

"Sehingga masyarakat bisa hidup aman, tenteram, dan damai sesuai dengan yang kita harapkan bersama," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Korban Terus Bertambah

Hingga Senin, 6 April 2020, ada 2.491 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan jumlah itu meningkat sebanyak 218 orang dari hari sebelumnya.

Sementara angka kematian disebabkan virus ini juga mengalami peningkatan, dari hari sebelumnya hanya 198 orang menjadi 209 orang atau bertambah 11 orang.

Angka pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan, dari hari sebelumnya 164 menjadi 192 atau bertambah 28 orang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya