Pemerintah Periksa 15.000 Lebih Spesimen untuk Tes PCR Corona

Yurianto menjelaskan, pemerintah tidak melakukan screening awal virus Corona atau Covid-19 dengan metode PCR, tapi dengan rapid test.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2020, 17:38 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 17:38 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menyampaikan update Corona di Graha BNPB, Jakarta, Senin (31/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah melakukan pemeriksaan sampel lendir hidung dan tenggorokan atau Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap lebih dari 15.000 spesimen untuk mendeteksi virus Corona atau Covid-19. 

"Sampai dengan hari ini kita sudah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 15.000, ketersediaan reagan untuk PCR sudah ada sampai dengan 200.000. Tes PCR kita adalah tes untuk menegakkan diagnosa dari mekanisme screening yang terarah," kata Jubir Pemerintah Penanganan Corona Achmad Yurianto di BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Yurianto menjelaskan, pemerintah tidak melakukan screening awal dengan metode PCR, tapi dengan rapid test. Untuk memperkuat hasil tes, pemerintah juga melacak riwayat perjalanan dan analisis resiko kontak.

"Kita tidak akan melakukan screening dengan PCR, screening yang kita lakukan adalah screening dengan rapid test. Di samping juga melalui tracing dan analisis risiko kontak yang cukup tinggi," ucap Yuri.

Dia menambahkan, penggunaan cara PCR tidak dilakukan secara acak namun kelanjutan dari rapid test. Dengan begitu, hasil tes virus Corona atau Covid-19 PCR bisa efektif.

"Inilah efektivitas penggunaan PCR kita sehingga presentasi PCR dari yang kita lakukan cukup tinggi. Karena PCR yang kita lakukan bukan metode acak tetapi terpilih dan terstruktur dimulai dari awal," tuturnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Data Corona 8 April 2020

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers melalui Live Streaming terkait perkembangan virus Corona di Gedung Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (18/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan data pasien positif virus Corona di seluruh Indonesia. Total konfirmasi positif di Indonesia mencapai 2.956 kasus per hari ini, Rabu (8/4/2020) hingga pukul 12.00 WIB.

Untuk wilayah DKI Jakarta tercatat mencapai 1.470 orang. Kenaikan pasien positif Corona di Ibu Kota berdasarkan data sebelumnya ditambah kasus baru sebanyak 101 orang. Sementara total penambahan untuk seluruh wilayah Indonesia ada 218 kasus.

"Sehingga total menjadi 2.956 kasus. Ada 18 kasus yang sudah sembuh sehingga total menjadi 222 kasus, dan ada 19 kasus yang meninggal sehingga total menjadi 240 kasus," tutur Yurianto di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur.

Secara rinci, berdasarkan data paparan untuk pasien positif mulai dari wilayah Aceh 6 orang, Bali 49 orang, Banten 212 orang, Bangka Belitung 2 orang, Bengkulu 2 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 41 orang, DKI Jakarta 1.470 orang, Jambi 2 orang, Jawa Barat 365 orang, Jawa Tengah 140 orang, Jawa Timur 196 orang, Kalimantan Barat 10 orang, Kalimantan Timur 32 orang, Kalimantan Tengah 20 orang, Kalimantan Selatan 22 orang dan Kalimantan Utara 16 orang.

Kemudian Kepulauan Riau 9 orang, Nusa Tenggara Barat 10 orang dan Sumatera Selatan 16 orang, Sumatera Barat 18, Sulawesi Utara 8 orang, Sumatera Utara 59 orang, Sulawesi Tenggara 11 orang, Sulawesi Selatan 127 orang, dan Sulawesi Tengah 5 orang.

Selanjutnya untuk positif Corona di Lampung 15 orang, Riau 12 orang, Maluku Utara 2 orang, Maluku 3 orang, Papua Barat 2, Papua 38 orang, dan Sulawesi Barat 2 orang.

 

Data Sembuh dan Meninggal

FOTO: Melihat Alat Pendukung Perawatan Pasien di RS Darurat COVID-19
Petugas memeriksa alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kemudian data penyebaran pasien dinyatakan sembuh tersebut untuk wilayah Bali 18 orang, Banten 7 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 6 orang, DKI Jakarta 70 orang, dan Jawa Barat 17 orang, Jawa Tengah 14 orang, Jawa Timur 46 orang, Kalimantan Barat 3 orang, Kalimantan Timur 4 orang, Kalimantan Tengah 6 orang.

Kepulauan Riau 2 orang, Sumatera Selatan 1 orang, Sulawesi Utara 1 orang, Sulawesi Tenggara 1 orang, Sulawesi Selatan 21 orang, Riau 1 orang, Maluku 1 orang, dan Papua 3 orang.

Adapun data sebaran korban meninggal ada di wilayah Aceh 1 orang, Bali 2 orang, Banten 18 orang, Bangka Belitung 1 orang, Bengkulu 1 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 7 orang, DKI Jakarta 114 orang, Jawa Barat 35 orang, Jawa Tengah 22 orang, Jawa Timur 16 orang.

Kalimantan Barat 2 orang, Kalimantan Timur 1 orang, Kepulauan Riau 1 orang, Sumatera Utara 1 orang, Sumatera Selatan 2 orang, Kepulauan Riau 1 orang, Sumatera Selatan 2 orang, Sumatera Utara 4 orang, dan Sulawesi Selatan 6 orang, Sulawesi Tengah 2 orang, Lampung 1 orang, Papua Barat 1 orang, Papua 2 orang.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya