Liputan6.com, Jakarta - Polda Banten telah melaksanakan Operasi Ketupat Kalimaya 2020. Sudah empat hari melakukan giat tersebut, tercatat 612 kendaraan yang hendak mudik diminta untuk memutar balik oleh petugas gabungan yang berada di beberapa titik lokasi pos check point.
Dirlantas Polda Banten Kombes Wibowo mengatakan, upaya yang dilakukannya itu sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah atas larangan tidak mudik di masa pandemi Covid-19.
"Kami akan terus mengedukasi kepada masyarakat tentang anjuran pemerintah yang melarang mudik jelang hari raya idul fitri 1441 H, diharapkan masyarakat tidak nekat mudik, dipastikan pemudik akan diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan oleh pihak kami dari Kepolisian dan petugas gabungan lainnya di lokasi check point," kata Wibowo dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).
Advertisement
Ia pun menjelaskan, meski adanya ratusan kendaraan yang diminta putar balik. Namun, dari hari pertama hingga hari keempat pelaksaan operasi adanya penurunan.
Pada hari pertama diberlakukannya larangan mudik 2020 Jumat (24/4/2020) itu sebanyak 257 kendaraan diputar balikan, pada hari kedua tercatat 186 kendaraan (turun 27 persen), untuk hari ketiga terhitung 112 kendaraan (turun 40 persen) dan pada hari keempat sebanyak 57 kendaraan (turun 50 persen). Sehingga total 612 kendaraan yang diminta untuk putar balik.
"Dengan adanya penurunan jumlah kendaraan, berarti ada peningkatan kesadaran masyarakat akan anjuran Pemerintah yang melarang untuk tidak mudik" ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Bawa Virus ke Kampung Halaman
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi menambahkan, Operasi Ketupat Kalimaya 2020 merupakan operasi kemanusiaan yang lebih mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif. Hal ini sebagai upaya Polri dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait adanya larangan untuk tidak mudik serta pemberlakuan PSBB guna mencegah penyebaran virus corona.
"Operasi Ketupat Kalimaya di tahun ini sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya, karena lebih awal dilaksanakan dan lebih spesifik berdasarkan sasaran operasi di tengah kondisi Pandemi Covid-19," jelas Edy.
Edy Sumardi berharap, seluruh elemen masyarakat dapat bekerjasama dalam mendukung kebijakan pemerintah tentang larangan mudik. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan warga dan keluarga di kampung halaman.
"Mari sayangi keluarga anda, jangan bawa potensi virus ke kampung halaman dan lebih baik untuk tetap di rumah," pungkasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka
Advertisement