Syarikat Islam Bagikan Paket Sembako bagi Warga Miskin Tak Terdata Bansos Pemerintah

Hapi mengatakan bantuan yang diberikan kepada warga Kalibaru, Jakarta Utara dan Kwitang Jakarta Pusat merupakan warga yang luput dari pendataan penerima bansos dari pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2020, 20:53 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 20:29 WIB
Satgas Syarikat Islam Peduli menyalurkan bantuan kepada warga dibeberapa wilayah jakarta pusat dan jakarta utara yang belum menerima bantuan.
Satgas Syarikat Islam Peduli menyalurkan bantuan kepada warga dibeberapa wilayah jakarta pusat dan jakarta utara yang belum menerima bantuan. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Suasana Ramadan di Tanah Air tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Munculnya Wabah Corona atau Covid-19 membuat Ramadan yang disambut dengan semarak, kali ini harus dirayakan dari rumah. Belum lagi, kondisi ekonomi yang melemah, membuat warga semakin susah .

Untuk menambah suasana semarak Ramadan, Satgas Syarikat Islam Peduli menyalurkan bantuan kepada warga dibeberapa wilayah jakarta pusat dan jakarta utara yang belum menerima bantuan. Hal itu diungkapkan Mohammad Hapi, Ketua Satgas syarikat Islam Peduli dalam keterangannya, kamis (30/4/2020).

Hapi mengatakan bantuan yang diberikan kepada warga Kalibaru, Jakarta Utara dan Kwitang Jakarta Pusat merupakan warga yang luput dari pendataan penerima bansos dari pemerintah.

"Satgas Syarikat Islam Peduli hari ini membagikan 100 paket sembako bagi rumah tangga terdampak Covid-19 yang luput dari pendataan penerima bansos,” kata Mohammad Hapi.

Dia mengungkapkan, sebagian dari mereka  yang luput dari pendataan pemerintah ternyata berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL), pelaku usaha ultra mikro, seperti tukang gorengan, makanan keliliing dan lain sebagainya.  

“Kami menyoroti beberapa masyarakat di Jakarta yang terdampak merupakan pedagang kaki lima seperti tukang cilok dan tukang gorengan yang memang membutuhkan bantuan namun tidak terdata, oleh karena itu pendistribusian bantuan kami tujukan kepada mereka” ungkap dia.

Hapi menambahkan bahwa selain pedagang kecil, sebagian masyarakat di Jakarta yang berstatus pendatang belum terdata sebagai penerima bansos. Banyak dari mereka yang terdampak covid19 akibat terjebak dalam situasi pandemi.

"Saat ini kami masih melihat beberapa masyarakat pendatang yang terdampak Covid19 belum tersentuh bantuan, sebagian dari mereka mencoba mengadu nasib dijakarta namun terjebak dalam situasi Pandemi ini,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pemerintah Harus Jeli

Jelang Ramadan, Kemendag Jamin Pasokan Sembako Aman
Aktivitas perdagangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (20/4). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim harga pangan terkendali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurutnya pemerintah juga harus jeli untuk sambut bola mendata masyarakat di Jakarta dalam prioritas jaring pengaman sosial. Dalam pelaksanaan pendistribusian bantuan Sembako Ia menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan cukup untuk di konsumsi selama 3-4 hari.

"Kami data masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, bantuan kami tidak banyak, tapi Insyaallah cukup untuk komsumsi 3 atau 4 hari kedepan” ungkap dia.

Sementara itu, Ditempat berbeda Satgas Syarikat Islam Peduli juga melakukan bakti sosial melakukan penyemprotan disinfektan di daerah matraman Jakarta timur.

Penanggung jawab Program Satgas Syarikat Islam Peduli, Chandra halim mengarahkan langsung penyemprotan itu untuk di jalanan dan Lorong-lorong, tempat umum, kantor, tempat ibadah dan rumah warga serta sarana lainnya.

Dalam pelaksanaannya tujuan penyemprotan ini untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam rangka mecegah penyebaran virus corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya