Bupati Bogor: Banyak Penumpang KRL ke Jakarta untuk Tujuan Tak Jelas

Rata-rata pasien positif terinfeksi virus Corona yang berdomisili di Kabupaten Bogor lantaran tertular virus di KRL.

oleh Rinaldo diperbarui 08 Mei 2020, 04:16 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 04:16 WIB
Ade Yasin
Ade Yasin

Liputan6.com, Cibinong - Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan masih banyaknya penumpang kereta rel listrik (KRL) mengarah ke Jakarta, tapi dengan tujuan yang tidak penting alias tak jelas.

"Kalau yang nggak jelas ngapain diizinkan, ketika saya turun ke lapangan kan masih banyak orang yang mau ke Jakarta dengan alasan tidak jelas," ungkapnya, Kamis (7/5/2020).

Ia ingin PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperketat pembatasan penumpang KRL. Terlebih setelah mengetahui ada tiga dari 325 penumpang KRL yang mengikuti tes swab di Stasiun Bogor beberapa waktu lalu dinyatakan positif Covid-19.

"Kalaupun pemerintah tetap memutuskan KRL beroperasi, tentunya pembatasan penumpang harus diperketat atau seleksi dengan menunjukkan kartu identitas tempatnya bekerja (bekerja di delapan sektor yang dikecualikan)," katanya seperti dikutip Antara.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan, rata-rata pasien positif terinfeksi virus Corona yang berdomisili di Kabupaten Bogor lantaran tertular virus di KRL.

"Kami yakin salah satu penyebab maraknya positif itu karena KRL dan dari data yang ada rata-rata dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta," kata Ade Yasin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Zona Merah Stasiun KRL

Berdasarkan catatan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, wilayah dengan jumlah warganya paling banyak terinfeksi Covid-19, yaitu zona merah yang terdapat stasiun KRL, seperti Kecamatan Cibiniong dan Bojonggede.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya