Update Corona 14 Mei: 3.703 Warga di Jakarta Dinyatakan Positif Melalui Rapid Test

Pemprov DKI telah melakukan rapid test terhadap 96.748 warga di Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Mei 2020, 16:58 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 16:57 WIB
FOTO: Rapid Test COVID-19 di Pasar Modern BSD Tangsel
Petugas medis mengambil sampel darah saat screening test virus corona COVID-19 di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Screening test pendeteksi dini tersebut dilakukan di 12 lokasi di Tangerang Selatan untuk menanggulangi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test virus corona Covid-19 terhadap 96.748 orang yang tersebar di lima kota administrasi dan satu kabupaten. Rapid test tersebut sudah dilaksanakan sejak akhir Maret 2020.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKI Jakarta, Fify Mulyani menyatakan, persentase kasus positif corona Covid-19 bagi yang mengikuti rapid test mencapai empat persen.

"Dengan rincian 3.703 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 93.045 orang dinyatakan negatif," kata Fify di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Lebih lanjut, dia menambahkan, bahwa Dinas Kesehatan juga memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) atau pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/ bagi warga terdampak pandemi corona.

"Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Prioritas Rapid Test

Rapid Test Covid-19 di Terowongan Kendal Jakarta
Petugas kesehatan melaksanakan tes diagnostik cepat Covid-19 di Terowongan Kendal, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Pemeriksaan yang diselenggarakan BIN tersebut untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari orang yang berpotensi terpapar saat beraktivitas di ruang publik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan, sasaran dan prioritas rapid test yakni mereka yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular.

Misalnya tenaga medis, orang-orang yang memiliki riwayat kontak fisik dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) hingga orang dalam pemantauan (ODP).

Apabila hasil tes tersebut positif, langkah selanjutnya yakni dilakukan pengambilan tes swab, isolasi mandiri, atau dirujuk ke shelter sesuai kriteria keparahan selama menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR).

Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.

Kemudian bila hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR atau memeriksa ulang rapid test sebanyak satu kali pada hari ke 7-10 setelah tes awal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya