Koordinasi dengan Malaysia, Menaker Ida Bakal Pulangkan 6800 PMI Ilegal

Menaker Ida mengatakan, saat ini para PMI tengah diamankan sekaligus didata di tahanan imigrasi Malaysia.

oleh stella maris pada 17 Jun 2020, 09:05 WIB
Diperbarui 17 Jun 2020, 09:17 WIB
Menteri Ketengakerjaan, Ida Fauziyah.
Menteri Ketengakerjaan, Ida Fauziyah.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia dalam waktu dekat akan dipulangkan karena bekerja melalui jalur nonprosedural alias ilegal. Demikian ditegaskan oleh Menteri Ketengakerjaan, Ida Fauziyah.

"Kami akan memulangkan PMI yang ada di tahanan imigrasi sebagai upaya pelindungan kepada PMI," kata Menaker Ida seusai berbincang dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainuddin melalui video conference, Selasa (16/6).

Menaker Ida mengatakan, saat ini para PMI tengah diamankan sekaligus didata di tahanan imigrasi Malaysia. Pihaknya mengaku akan membahas terlebih dahulu terkait waktu dan teknis pemulangan 6.800 PMI yang akan dilakukan bertahap. 

Pada kesempatan itu, ia meminta Mendagri Malaysia untuk menjaga dengan baik PMI yang tengah ditahan tersebut. "Jaga dulu mereka, pak, sampai diproses pemulangannya," ujar Menaker Ida.

Lebih lanjut Menaker Ida mengingatkan bahwa PMI yang bekerja di luar negeri harus memiliki dokumen yang resmi, sehingga negara dapat memberikan perlindungan. Hal ini juga harus menjadi pembelajaran bagi PMI nonprosedural sehingga mereka jika bekerja di luar negeri agar mengikuti prosedur sesuai ketentuan.

Sementara Mendagri Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainuddin menyatakan bahwa pihaknya selalu membuka lebar pintu bagi PMI jika mau kembali bekerja di Malaysia selama memiliki dokumen yang legal.

"Kalau misalnya PMI sudah balik pulang ke Indonesia, namun bila mereka ingin kembali bekerja di Malaysia harus melalui prosedur yang legal. Saya tidak akan mem-black list mereka, tidak. Yang penting mereka mau masuk secara legal," kata Mendagri Malaysia.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya