Liputan6.com, Jakarta Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.
Harganas ke 27 tahun 2020 diperingati ditengah situasi pandemi Covid-19, sehingga memberikan suasana yang berbeda. Sebagai elemen penting dalam masyarakat, keluarga menjadi obyek dan subyek yang menentukan arah mau dibawa kemana bangsa ini. Kondisi psikologis keluarga dalam menghadapi dampak pandemi menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan dalam mengatasi dinamika permasalahan yang terjadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketahanan keluarga diuji ditengah masa pandemi.
Baca Juga
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengungkapkan keluarga harus mampu menerapkan 8 (delapan) fungsi keluarga yang semuanya dapat tercakup kedalam prinsip asah, asih, dan asuh demi mewujudkan ketahanan keluarga.
Advertisement
"Keluarga harus asah, yakni, mengasah kemampuan sosialisasi, menerapkan nilai agama dan juga kepekaan lingkungan; asih yakni fungsi cinta kasih dan reproduksi; asuh yakni fungsi ekonomi dan perlindungan. Sehingga dapat menciptakan keluarga berkualitas dengan ukuran tiga dimensi keluarga berkualitas yakni tenteram, mandiri dan bahagia,” ungkap Hasto.
Tema umum peringatan Harganas ke 27 Tahun 2020 yakni "Melalui Keluarga kita wujudkan Sumber Daya Manusia unggul menuju Indonesia maju”. Sementara tema khusus : “BKKBN Baru Dengan Cara Baru Dan Semangat Baru Hadir Di Dalam Keluargamu”, dengan hashtag atau tagar #KeluargaHebatTerencana #JadiKeluargaKeren #BerencanaItuKeren. Tahun 2020 juga sekaligus diperingati sebagai ulang tahun BKKBN yang ke 50.
Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menyampaikan, “Peringatan Harganas di Tahun 2020 ini masih di dalam masa pandemi, walaupun terasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, BKKBN tetap harus bisa lebih dekat dengan masyarakat, dalam arti bisa hadir di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu gerakan “Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor” yang BKKBN selenggarakan pada Senin, (29/6/2020) menjadi bagian dari bentuk peringatan atau perayaan Hari Keluarga Nasional yang dilaksanakan dengan lebih dekat kepada masyarakat.”
“Selain itu, BKKBN juga melakukan bakti sosial “Keluarga Bantu Keluarga” dengan memberikan bantuan sembako dari hasil sumbangan para pegawai BKKBN kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan bantuan. Hal ini dilakukan sebagai rasa empati terhadap keluarga-keluarga yang terkena imbas dari pandemi COVID-19,” tambah Hasto.
Pelayanan KB sejuta akseptor dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada pukul 08.00 waktu setempat s/d 15.00 dan akan dilakukan pencatatan Rekor MURI, dengan target layanan sejumlah 1.381.142. Hal ini juga merupakan upaya BKKBN untuk menghadapi implikasi dari kondisi pandemi COVID-19, yakni terjadi pengurangan kunjungan masyarakat kepada fasilitas kesehatan. Fenomena ini tentunya berakibat pada penurunan jumlah peserta KB aktif maupun peserta KB baru yang ingin mendapatkan pelayanan keluarga berencana melalui fasilitas kesehatan.
Tempat pelayanan KB sejuta akseptor dilakukan di Puskesmas (diutamakan Puskesmas Rawat Inap), Praktek Mandiri Bidan (PMB), Kunjungan Rumah, Rumah Sakit/Faskes dan Pelayanan KB Bergerak. Pelayanan berupa pelayanan KB baru (termasuk KB Pasca persalinan), KB ulangan dan KB ganti cara. Jenis Pelayanan KB terdiri dari Pil, Kondom, Suntik, IUD, Implan, MOW dan MOP dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan, kondisi zona wilayah dan protokol pelayanan pada masa Pandemi Covid-19. Dalam kegiatan tersebut BKKBN juga sekaligus memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi bidan untuk mendukung pelayanan kontrasepsi.
Sejumlah terobosan-terobosan baru telah dilakukan BKKBN dalam rangka tetap memberikan pelayanan prima pada masyarakat di masa pandemi, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang aman dan ketat. Saat ini, khalayak utama BKKBN adalah generasi Millennial dan Zillenial. Maka dari itu, BKKBN ingin terhubung dengan generasi muda dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat dengan melakukan Rebranding. Berbagai usaha, daya dan upaya yang dilakukan oleh BKKBN ini adalahcara bagi BKKBN untuk semakin relevan dengan perkembangan masyarakat saat ini dan ke depan. BKKBN Baru dengan Cara Baru untuk Generasi Baru tentu tidak hanya dalam bentuk simbolisasi saja (logo, tagline dan jingle), tetapi juga dengan tindakan yang konkrit.
“Saya minta terkait Program KKBPK yang kini menjadi Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) kita tidak hanya sending tetapi bisa juga delivered sampai end user, untuk alat kontrasepsi, Penyuluh KB kita minta untuk membantu dengan catatan asalkan direkomendasikan oleh provider atau tempat layanan kesehatan atau bidan atau dokter yang ada,” tegas Hasto.
“Itu juga menjadi bagian dari kinerja baru, dengan tujuan agar rantai pasok kontrasepsi ini sukses. Ketika kita ingin menyediakan suntikan yang biasanya suntikan 3 bulan itu tidak menstruasi tapi sekarang kita sediakan suntik untuk 3 bulan tetapi tetap bisa menstruasi, ini dalam rangka merespon keinginan masyarakat. Ketika dulu pil KB yang apabila digunakan membuat Air Susu Ibu (ASI) berhenti, maka kemudian kita menghadirkan progesterone only pil, yang tidak berpengaruh terhadap ASI, ini adalah hal-hal baru,” tambah Hasto.
Rangkaian peringatan Harganas ke 27 tahun 2020 telah dilaksanakan sejak tanggal 25 Juni 2020 dengan kegiatan seperti: Workshop Online Tentang Kita; Launching Tentang Kita (Modul segmentatif informasi kespro dan perencanaan masa depan sebagai pegangan di Pusat Informasi dan Konseling Remaja) dan kartu anggota Generasi Berencana (GenRe); Workshop Charge Your Life bagi Pendidik Sebaya; Lomba covering theme song BKKBN; Lomba Video Keluarga Bantu Keluarga; Kampanye #2125Keren (Kampanye usia ideal menikah); Talkshow Mempersiapkan Lansia Sehat, Aktif Mandiri, Produktif dan Bermartabat; dan kegiatan International Webinar COVID 19 Public Health and Economic Perspective, Tasyakuran dan Apel Siaga Harganas.
Melalui momentum Harganas ini, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menyampaikan di balik kesulitan pada masa pandemi ini, ternyata memberikan ruang dan peluang antar anggota keluarga untuk lebih saling mengenal, menjadi kesempatan dan peluang bagi keluarga untuk memperbaiki dinamika yang terjadi.
"Dengan memahami satu sama lain dalam keluarga diharapkan akan semakin mengetahui celah-celah untuk menyikapi permasalahan yang terjadi. Untuk itu melalui momentum Harganas inisaya mengajak seluruh keluarga di Indonesia untuk senantiasa memupuk komunikasi antar anggota keluarga untuk menciptakan ketahanan keluarga yang semakin kuat untuk mewujudkan keluarga berkualitas,” pungkas Hasto.
(*)